"Dari angka tersebut sebesar Rp3,2 triliun merupakan laba bersih porsi kepemilikan Bank Mandiri," kata pria yang akrab disapa Siddik tersebut dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia memerinci, perbaikan kinerja perusahaan anak Bank Mandiri terdiri dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mencatatkan kenaikan kredit sebesar 22,4 persen (yoy) mencapai Rp199,8 triliun dengan rasio pengembalian ekuitas alias Return on Equity (ROE) mencapai 16,2 persen.
Kemudian, kredit Bank Mandiri Taspen juga tercatat naik sebesar 15,4 persen (yoy) mencapai Rp35,3 triliun, dengan ROE 28,3 persen. Mandiri Tunas Finance serta Mandiri Utama Finance juga mencatat kenaikan kredit masing-masing sebesar 12,1 persen (yoy) menjadi Rp43,9 triliun dan 48,1 persen (yoy) menjadi Rp21,8 triliun, dengan ROE masing-masing 26,6 persen dan 33,4 persen.
Total aset Mandiri Sekuritas, Mandiri Investasi, dan Mandiri Capital pun masing-masing mencapai Rp4,5 triliun, Rp437 miliar, dan Rp3,8 triliun, dengan masing-masing ROE sebesar 12,6 persen, 10,1 persen, dan minus 0,1 persen.
Siddik melanjutkan, total penerimaan AXA Mandiri juga naik 8,2 persen (yoy) mencapai Rp3,7 triliun, dengan ROE sebesar 38,7 persen. Begitu pula dengan penerimaan Mandiri Inhealth yang naik 15,1 persen (yoy) menjadi Rp1,9 triliun, dengan ROE 11,6 persen.
Sementara itu, Mandiri Europe serta Mandiri Remittance mencatat kenaikan total aset masing-masing sebesar 39,8 persen (yoy) menjadi Rp3,5 miliar dan 0,9 persen (yoy) menjadi Rp23,1 miliar, dengan ROE masing-masing 1,9 persen dan 4,06 persen.
Baca juga: Bank Mandiri catat kredit tumbuh 14,3 persen pada triwulan III
Baca juga: Bank Mandiri cetak laba bersih Rp30,7 triliun pada triwulan III 2022
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
