Makassar (ANTARA) - Wakil Sekretaris Kesatuan Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan Herman Hading mengatakan penganiayaan terhadap atlet dayung Kabupaten Kepulauan Selayar murni merupakan kasus pidana yang dilakukan sekelompok pemuda.

"Setelah kejadian penganiayaan itu, kami kemudian melakukan koordinasi berbagai pihak termasuk kepolisian untuk mengusut kasusnya," kata Herman Hading dalam keterangan yang diterima di Makassar, Kamis.

Herman mengatakan KONI Sulsel telah menggelar pertemuan antarmanajer tim dayung daerah, pengurus provinsi Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sulawesi Selatan, panitia perlombaan, ofisial dan panitia pertandingan, serta Polres Sinjai.

Dari hasil pertemuan tersebut, ditemukan adanya kesesuaian dan fakta di lapangan.

Herman yang menjadi pengawas pertandingan cabang olahraga (cabor) dayung itu mengaku pada Selasa (25/10) dirinya mengetahui terjadi pemukulan secara serampangan dari kelompok pemuda di sekitar arena perlombaan dayung.

Baca juga: Bupati Sinjai minta maaf atas penganiayaan atlet dayung Selayar

Pemukulan itu terjadi usai perlombaan dayung Dragon Boat terhadap atlet dayung putra dan putri yang baru saja menyelesaikan lomba. Herman mengatakan tidak mengetahui penyebab kelompok anak muda itu melakukan penganiayaan tersebut.

Dari pemukulan itu, para pelaku menggunakan dayung atlet mereka, sehingga mengakibatkan luka sobek dan pendarahan pada sekitar 10 orang atlet. Para atlet yang terluka itu sudah dibawa ke rumah sakit oleh pengurus PODSI Sinjai dan panitia lomba untuk mendapatkan bantuan medis.

"Setelah adanya kesesuaian fakta, pihak KONI Sulsel, Pemkab Sinjai, dan (Pemkab) Selayar telah melaporkan secara resmi penganiayaan tersebut dan menyerahkan sepenuhnya penanganan tindak pidana itu ke pihak berwajib," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua KONI Sulsel Yasir Mahmud mengecam insiden pemukulan terhadap sembilan atlet dayung Kabupaten Kepulauan Selayar saat berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel XVII. Saat peristiwa pemukulan itu terjadi, Yasir mengatakan dirinya berada di Kabupaten Bulukumba untuk memantau pertandingan cabor lain.

Porprov Sulsel XVII diselenggarakan di dua lokasi, yakni Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bulukumba, pada 22-30 Oktober 2022.

Atlet dayung yang menjadi korban pemukulan itu antara lain Muhammad Iksan, Defi Ariani Safitri, Zulhan Noer, Subhan, Akil, Meldiawan, Arwin, dan Farham. Mereka telah dibawa ke RSUD Selayar untuk mendapatkan perawatan.

Baca juga: Ketua KONI Sulsel kecam insiden pemukulan 9 atlet dayung Selayar

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022