Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengingatkan daerah agar setiap mewujudkan pembangunan harus melahirkan kesejahteraan.
 
"Pembangunan yang dilakukan tak hanya bersifat formalitas dengan bersandar pada dokumen perencanaan, tapi harus berdampak positif bagi masyarakat sekitar," kata Suhajar Diantoro dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
 
Kemudian, kata dia, pembangunan yang berbasis pada ilmu administrasi harus berujung pada kesejahteraan.
 
"Itu sekarang jadi indikator yang dipakai BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dalam memeriksa. Apa 'outcome'-nya, bukan 'output' saja,” kata Suhajar.
 
Dia mencontohkan pembangunan sebuah terminal di suatu daerah dapat dikatakan berhasil apabila mendatangkan kegunaan dan manfaat bagi masyarakat sekitar yang bermuara pada kesejahteraan.
 
Karena itu, kata dia, penting bagi daerah untuk melakukan pembangunan berdasarkan skala prioritas kebutuhan masyarakat setempat.

Baca juga: Kemendagri upayakan bangun bisnis model "closed loop" bagi petani
Baca juga: Kemendagri gelar workshop pengembangan model bisnis pertanian
 
“Pemetaan kebutuhan harus disesuaikan dengan prioritas,” kata dia.
 
Selain itu, Suhajar mengingatkan pemerintahan harus dapat memberdayakan masyarakatnya, mengatur, melayani, dan membangun.
 
Pemerintahan, menurutnya, perlu membangun sumber daya manusia (SDM) melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Harapannya, kata dia, masyarakat kian mandiri sehingga tak bergantung pada bantuan yang diberikan pemerintah.
 
“Pembangunan harus disertakan menyertakan pemberdayaan agar masyarakat mandiri. Mandiri adalah masyarakat yang mampu mengendalikan masa depannya,” ujarnya.
 
Suhajar menjelaskan sejak pecah Perang Dunia Kedua (PD II), terminologi pemerintahan berkembang dari semula hanya memiliki dua fungsi kini menjadi empat fungsi. Dengan kata lain, ujarnya, pemerintahan tak lagi sekadar memiliki fungsi untuk mengatur dan melayani, tetapi membangun dan memberdayakan.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022