Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kementerian PUPR Republik Indonesia mendukung pengembangan tanaman sorgum di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dalam rangka menjamin ketahanan pangan nasional.

"Lahan untuk pengembangan sorgum ini milik pemerintah dan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono usai melaksanakan penanaman gerakan sorgum di kawasan Bendungan Batujai, Kelurahan Sasake, Kecamatan Praya Tengah, Sabtu.

Luas lahan yang diberikan untuk pengembangan tanaman sorgum di sebanyak 110 hektare dan produksi dalam satu hektare bisa mencapai 6 ton. potensi tanaman sorgum ini cukup bagus untuk dikembangkan dan dalam jangka tiga tahun sudah bisa dipanen, sehingga kalau tidak bisa dikembangkan sangat disayangkan.

"Intinya kita mau kerjakan, Kementerian PUPR sangat mendukung pengembangan tanaman ini. Buah dan pohonnya memiliki nilai ekonomi," katanya.

Pengembangan tanaman ini diharapkan sapat mendukung ketahanan pangan nasional, sehingga tanaman ini dikembangkan di beberapa wilayah seperti di Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

"Tiga bulan ke depan tanaman ini harus berhasil," katanya.

Ia mengatakan, program ini harus mendapat bimbingan yang lebih baik, sehingga produksinya berhasil. Sorgum ini merupakan sumber makanan masa depan, karena memiliki protein yang sehat untuk dikonsumsi. Sehingga tinggal inovasi dari masyarakat, karena lahan yang dimiliki pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi cukup banyak.

"Saya berharap tanaman ini bisa terus dikembangkan. Tanaman ini bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri PUPR bersama anggota komisi V DPR RI dan para pejabat serta para petani melakukan penanaman gerakan sorgum dan meninjau lokasi embung penyimpanan air untuk mendukung program tersebut.

Baca juga: Pakar sebut Indonesia bisa bebas impor gandum diganti dengan sorgum

Baca juga: Wamentan: Sorgum bisa menjadi salah satu alternatif pengganti gandum

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022