Bengkulu, (ANTARA News) - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu (Unib) menuding Gubernur Bengkulu Agusrin M. Najamudin sebagai "penjahat lingkuNgan", karena memerintahkan menebang ratusan pohon cemara pantai (casuarina SP) di kawasan Pantai Panjang untuk pembangunan pariwisata bertaraf internasional. Penebangan ratusan pohon cemara sejak awal sudah menjadi momok mahasiswa dan organisasi lingkungan hidup setempat, namun Gubernur tetap bersikeras untuk menebang cemara tersebut, kata Ardiansyah, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi mahasiswa saat mencegat Menteri Kehutanan MS Kaban di Unib, Jumat (21/4). Para mahasiswa sangat menyesalkan penebangan ratusan pohon cemara yang sudah berusia rata-rata di atas 60 tahun itu, karena selain berfungsi sebagai penahan abrasi pantai juga pelindung obyek wisata di kawasan Pantai Panjang. Akibat penebangan pohon cemara itu, puluhan jenis satwa liar dilindungi dan penyusun ekosistem akan punah karena kehilangan habitat. Lebih gila lagi rencana pembangunan jalan kawasan pantai itu akan menghancurkan ratusan hektare hutan cagar alam kawasan pantai hingga menembus ke pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Progra pembangunan wisata bertaraf internasional itu sampai sekarang belum dilengkapi dengan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), namun sudah berjalan dan bahkan diduga menggunakan dana APBN yang seharusnya dugunakan untuk peningkatan jalan lintas barat Bengkulu, ujar Ardiansyah. Menteri Kehutan MS Kaban saat menerima mahasiswa tersebut berjanji akan merealisasikan usulan para mahasiswa yakni dalam hal pengamanan hutan, namun khusus penebangan cemara pantai tersebut nanti akan dibicarakan dengan gubernur dan aparat terkait di Bengkulu. Menanam pohon cemara itu akan memakan waktu panjang yakni sekitar 60 tahun ke depan baru bisa sebesar yang dipotong sekarang, jadi bagi pohon cemara yang belum dipotong agar diperhitungkan lebih mateng dulu atas manfaat yang dihasilkan. Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamudin kepada wartawan belum lama ini tetap ngotot untuk menebang pohon cemara di kawasan Pantai Panjang terutama yang mengganggu proyek pembangunan jalan di kawasan pantai tersebut. "Kami akan tanam setiap satu pohon ditebang diganti sepuluh batang dan penebangan tetap dilanjutkan," ujar Agusrin.(*)

Copyright © ANTARA 2006