MOH (Medication Overuse Headache) ini istilah baru ya... yang secara sederhananya adalah sakit kepala yang dipicu karena minum obat sakit kepala yang terlalu banyak
Jakarta (ANTARA) - Praktisi kesehatan dokter spesialis syaraf dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, Dr dr Tiara Aninditha, SpS(K) mengingatkan bahwa terlalu sering minum obat sakit kepala berbahaya karena bisa menyebabkan sakit kepala berkepanjangan yang disebut Medication Overuse Headache (MOH).

"MOH (Medication Overuse Headache) ini istilah baru ya... yang secara sederhananya adalah sakit kepala yang dipicu karena minum obat sakit kepala yang terlalu banyak," katanya dalam bincang-bincang kesehatan yang digelar daring dalam rangka HUT RSCM ke-103, yang diikuti di Jakarta, Jumat.

Ia menjelaskan MOH paling banyak terjadi pada penderita migrain dan wanita muda di usia produktif yang banyak menghabiskan waktu di depan layar gawai seperti ponsel atau komputer.

"Karena migrainnya mengganggu dan dia tidak menemukan cara yang tepat (untuk menghilangnya). Padahal bisa saja migrainnya dipicu hal-hal tertentu, jadi bukan menghindari penyebabnya malah dia menghilangkan (migrain) dengan jalan pintas berupa minum obat," katanya.

"Kemudian yang sering melihat layar itu kan rasanya enggak nyaman di kepalanya, padahal ada cara lain tapi ditanganinya malah minum obat terus-menerus," tambahnya.

Ia menjelaskan, seseorang dapat dikatakan berlebihan jika mengonsumsi obat sakit kepala jika melakukannya selama lebih dari 10-12 hari tiap bulan dalam tiga bulan terakhir untuk satu jenis obat.

"Misalnya paling sering kan minum parasetamol yang merek bebasnya ada macam-macam, coba saja hitung kira-kira seminggu minimal tiga kali minum, Senin sudah, Selasa sudah, lalu beberapa hari kemudian juga, nanti minggu depan begitu lagi. Kalau itu terjadi setidaknya tiga bulan, berarti kita sudah dalam taraf minum obat terlalu banyak," katanya.

"Begitu kita mau stop atau enggak minum (obat) di minggu-minggu berikutnya, kepalanya malah sakit. Jadi ketahuannya adalah kita jadi kebiasaan dan susah menghentikan minum obat tersebut," tambahnya.

Oleh karena itu, Tiara menyarankan agar tidak menjadikan obat sebagai jalan pintas saat mengalami sakit kepala dan cobalah untuk melakukan upaya lain seperti beristirahat yang cukup. Selain itu, penting juga untuk mengelola stres dengan baik karena stres juga bisa menjadi salah satu penyebab sakit kepala.

"Kalau migrain memang disarankan minum obat segera saat gejala sakit kepalanya muncul. Tapi jika tidak membaik, kuncinya bukan berarti harus minum terus menerus. Sebaiknya pergi ke dokter supaya tidak masuk ke MOH," katanya.

Selain itu, disarankan untuk mengganti obat yang terlalu lama diminum dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sakit kepala yang berulang, demikian Tiara Anindhita.

Baca juga: "Tension type headache", sakit kepala sejuta massa

Baca juga: Sebelum obat, pijat ringan bisa jadi cara awal atasi sakit kepala

Baca juga: Lima obat alami untuk redakan sakit kepala

Baca juga: Ini beda migrain dan sakit kepala biasa

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022