London (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa warga sipil di wilayah Kherson, Ukraina, harus dievakuasi dari zona konflik.

Pernyataan itu adalah yang pertama kalinya dikeluarkan Putin tentang situasi yang memburuk di sebuah wilayah di Ukraina yang dia klaim sudah menjadi bagian dari Rusia. 

"Sekarang, tentu saja, mereka yang tinggal di Kherson harus dikeluarkan dari zona paling berbahaya, karena penduduk sipil tidak boleh menderita," kata Putin. 

Ia menyampaikan pernyataan itu kepada aktivis pro Kremlin saat memperingati Hari Persatuan Nasional Rusia, Jumat, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Kherson merupakan salah satu dari empat provinsi Ukraina yang dinyatakan Putin sebagai bagian dari Rusia. 

Para pejabat yang ditempatkan Rusia di wilayah Kherson sudah mengimbau para warga sipil untuk meninggalkan kawasan barat, tempat pasukan Ukraina telah merebut kembali wilayah mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Kamis (2/11), wakil gubernur Kherson yang ditunjuk Rusia, Kirill Stremousov, mengeluarkan beberapa video seruan bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah di tepi barat Sungai Dnipro di provinsi tersebut. 

Ia mengatakan pasukan Rusia kemungkinan akan segera menyerahkan tepi barat Dnipro ke Ukraina.

Wilayah Kherson, yang sebagian besar dikuasai Rusia tak lama setelah meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari 2022, dipandang sangat penting secara strategis karena mengendalikan akses darat. 

Selain itu, Kherson memiliki pasokan besar air ke Krimea --wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014. 

Kherson sejak Februari tetap menjadi satu-satunya ibu kota regional yang direbut Rusia.

Ukraina mengumumkan serangan balasan di Kherson pada Agustus dan mengusir pasukan Rusia dari sebagian besar wilayah utara pada September.


Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia umumkan darurat militer di Zaporizhzhia, Kherson

Baca juga: Rusia akan evakuasi 10 ribu orang per hari dari Kherson di Ukraina


 

Ukraina, krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022