Jakarta (ANTARA) - Elon Musk mengatakan Twitter akan secara permanen menangguhkan akun apa pun di platform media sosial yang meniru orang lain.

Associated Press pada Senin melaporkan, Musk mengeluarkan peringatan tersebut setelah beberapa selebriti mengubah nama tampilan Twitter menjadi bukan nama akun mereka, dan mencoba bercuit sebagai "Elon Musk".

Hal itu merupakan reaksi para selebriti atas keputusan Musk untuk menawarkan akun terverifikasi dengan berlangganan 8 dolar AS (sekira Rp125 ribu) per bulan.

"Ke depan, setiap akun Twitter yang terlibat dalam peniruan identitas tanpa secara jelas menyebutkan 'parodi' akan ditangguhkan secara permanen," kata Musk.

Baca juga: Twitter berencana ubah verifikasi "centang biru"

Komedian Kathy Griffin ditangguhkan akunnya pada hari Minggu (6/11) waktu setempat setelah dia mengganti nama layarnya menjadi Musk. Dia mengatakan kepada reporter Bloomberg bahwa dia juga menggunakan foto profilnya.

Aktor Valerie Bertinelli juga menggunakan nama layar Musk - mengunggah serangkaian tweet untuk mendukung kandidat Demokrat pada hari Sabtu sebelum beralih kembali ke nama aslinya.

Sebelum aksi itu, Bertinelli mencatat tujuan asli dari tanda centang verifikasi biru. Sebelumnya, tanda itu diberikan secara gratis kepada orang-orang yang identitasnya telah dikonfirmasi oleh karyawan Twitter; dengan wartawan menyumbang sebagian besar penerima tanda tersebut.

"Itu hanya berarti identitasmu telah diverifikasi. Scammers akan lebih sulit meniru Anda. Namun, itu tidak berlaku lagi. Semoga beruntung di luar sana!" kata Bertinelli.

Baru-baru ini, Twitter benar-benar menerapkan rencana mereka untuk mengenakan biaya berlangganan untuk akun terverifikasi, dimulai dari aplikasi versi iOS.

Aplikasi di perangkat iOS mulai memberikan informasi "mendaftar sekarang" senilai 7,99 dolar Amerika Serikat untuk mendapatkan tanda centang biru "seperti selebriti, perusahaan dan politikus yang sudah Anda ikuti".

Informasi yang ada di aplikasi Twitter versi iOS juga menyebutkan akun terverifikasi akan melihat lebih sedikit iklan, durasi unggahan video lebih panjang dan mendapat prioritas untuk konten berkualitas.

Baca juga: PBB desak Musk untuk lindungi hak asasi manusia di Twitter

Baca juga: Twitter mulai mengurangi karyawan

Baca juga: Elon Musk, akuisisi Twitter dan ujaran kebencian

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022