Efek samping dan komplikasinya itu ada tapi biasanya jarang
Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterologi dan Hepatologi (Konsultan) Virly Nanda Muzellina mengajak pasien yang mengalami gangguan cerna akut untuk tidak takut melakukan endoskopi karena efek sampingnya kecil.
 

“Kalau memang sudah diindikasikan untuk dilakukan tindakan teropong saluran cerna (endeskopi) berarti tidak perlu ragu, tidak perlu khawatir. Efek samping dan komplikasinya itu ada tapi biasanya jarang,” katanya dalam Webinar HUT 103 RSCM yang ditayangkan melalui Instagram RSCM Kencana, Rabu.
 

Virly menegaskan bahwa tindakan endeskopi merupakan salah satu upaya untuk membantu kesembuhan pasien sekaligus menentukan diagnosis yang tepat. Sebelum dilakukan tindakan, dokter akan memberikan edukasi lengkap mengenai persiapan hingga target endeskopi.
 

“Bila perlu tanyakan dengan jelas kepada dokter apa yang harus saya lakukan, apa yang akan dilakukan oleh dokternya, tujuannya apa terus targetnya apa. Jadi tidak perlu takut tanyakan langsung ke dokternya,” ucapnya.
 

Risiko terberat dari endoskopi saluran cerrna atas adalah jantung mengalami gangguan berdetak akibat terjadinya refleks vagal, yakni kondisi ketika pasien berdebar-debar yang menyebabkan nafas menjadi sesak dan tiba-tiba jantung lama berdetak.

Baca juga: Endoskopi ultrasound lebih akurat deteksi gangguan pencernaan

Baca juga: Masyarakat diminta lakukan deteksi kelainan saluran cerna
 

Namun Virtly menuturkan bahwa secara statistik, dampak berat tersebut sangat jarang terjadi dengan perbandingan 1 : 1000. Efek samping lainnya yang juga jarang terjadi adalah pendarahan akibat pasien terlalu gelisah yang menyebabkan terjadinya iritasi dan pendarahan.

Selain juga kebocoran saluran cerna akibat adanya komplikasi penyakit yang diderita pasien.
 

“Secara statistik sangat jarang terjadi tapi tetap harus saya sampaikan ya,” tutur dia.
 

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa endoskopi memiliki banyak jenis, namun yang paling sering dilakukan adalah endoskopi saluran cerna atas dan saluran cerna bagian bawah.

Gejala awal yang patut dicurigai sebagai gangguan saluran cerna adalah muntah darah, air besar berwarna kehitaman hingga mengeluarkan darah segar.
 

Endoskopi juga bisa dilakukan kepada seseorang yang kerap kali muntah-muntah ketika makan yang menyebabkan terjadinya penurunan berat badan.
 

“Saya udah makan, bener gula saya, bagus saya tidak punya penyakit lain atau diabetes tapi kok turun terus atau masalahnya misalnya di perut nyeri terus berulang atau susah buang air besar udah berbulan-bulan atau malah diare yang berkepanjangan,” jelas dia.
 

Selain juga bisa dilakukan pada pasien yang menderita maag dan gerd yang tak kunjung mengalami perbaikan meski telah berulang kali melakukan pengobatan dan diiringi dengan nyeri hebat pada ulu hati.

Baca juga: RS di perbatasan RI-Timor Leste dapat bantuan endoskopi saluran cerna

Baca juga: Dokter: Gangguan ginjal diawali demam hingga infeksi saluran cerna

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022