Optimisme pasar global terhadap industri furnitur harus terus kita jaga dan industri furnitur dalam negeri kita harus segera menangkap peluang ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis pulihnya belanja masyarakat akhir-akhir ini akan mendukung peningkatan penjualan furnitur, baik untuk tujuan ekspor maupun konsumsi domestik.

"Optimisme ini cukup beralasan mengingat kinerja ekspor industri furnitur pada tahun 2021 mencapai nilai 2.5 miliar dolar AS. Angka ini meningkat sebesar 33 persen dari tahun 2020 yaitu senilai 1,9 miliar dolar AS," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika di Jakarta, Kamis, saat membacakan sambutan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Simposium Nasional "Grand Strategy Plan Industri Mebel dan Kerajinan Nasional 2022-2025" Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI).

Di samping itu, lanjut Putu, pertumbuhan konsumsi furnitur global semestinya menjadi momentum dan peluang bagi industri furnitur dalam negeri untuk meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan hasil kajian Centre for Industrial Studies (CSIL), konsumsi furnitur global pada 2022 diperkirakan tumbuh 3,0 persen, yang diangkat oleh kebijakan stimulus Recovery and Resilience Facility di Uni Eropa.

Hasil studi CSIL tersebut diperkuat oleh Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista yang memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari 1,3 triliun dolar AS pada 2020 ke 1,6 triliun dolar AS pada 2025.

Baca juga: Kemenperin sebut ekspor industri furnitur naik 33 persen

"Optimisme pasar global terhadap industri furnitur harus terus kita jaga dan industri furnitur dalam negeri kita harus segera menangkap peluang ini," ujar Putu.

Di pasar domestik, aksi afirmatif pemerintah untuk mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga mesti menjadi momentum bagi industri furnitur untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan produk.

Untuk itu, lanjut Putu, industri furnitur dan kerajinan dalam negeri harus memberikan perhatian khusus terhadap pengurusan sertifikasi TKDN agar dapat menjual produknya di e-Katalog.

Pemerintah melalui Kemenperin pada tahun ini menyiapkan program sertifikasi TKDN gratis untuk 1.250 produk dan tahun depan Kemenperin tengah memperjuangkan penambahan anggaran agar jumlah sertifikat TKDN gratis bertambah menjadi 10.000 produk agar menjangkau lebih banyak industri, khususnya Industri Kecil Menengah (IKM)..

"Kami membuka pintu bagi para pelaku industri furnitur dan kerajinan dalam negeri untuk memanfaatkan program tersebut. Kami upayakan agar sertifikasi TKDN ini di tahun yang akan datang tidak hanya makin murah tetapi juga makin cepat," kata Putu.

Baca juga: Kemenperin: Sertifikasi TKDN industri kecil gratis dan dinilai mandiri
Baca juga: Kerek ekspor, Kemenperin bawa 28 IKM furnitur ke pameran internasional


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022