Bali (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan pembangunan Gedung VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali menghabiskan anggaran sekitar Rp60 miliar.

“(Gedung) VVIP itu sekitar Rp60 miliar untuk keseluruhan, dana khusus keseluruhan VVIP,” katanya seusai acara High Level Experts and Leaders Panel (HELP) Conference Presidensi G20 Indonesia di Badung, Bali, Jumat.

Pembangunan Gedung VVIP di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sendiri telah dilakukan mulai 14 Maret 2022 dengan kontraktor PT Wijaya Karya dan konsultan supervisi PT Virama Karya.

Gedung VVIP yang sudah rampung dibangun dengan menelan anggaran mencapai Rp60 miliar tersebut bertujuan untuk mempermudah akses bagi tamu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Basuki menuturkan biaya pembangunan Gedung VVIP ini sepenuhnya memakai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) PUPR.

“Itu dari APBN PUPR semuanya,” ujarnya.

Ia menjelaskan pemeliharaan Gedung VVIP yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (9/11) ini akan terus dilanjutkan meski gelaran Presidensi G20 Indonesia telah berakhir.

Pemeliharaan gedung nantinya akan diserahkan kepada Pemerintah Bali seiring dengan Gedung VVIP yang dibangun di atas tanah milik Pemerintah Daerah Bali.

“Bandara VVIP kita serahkan kepada Pemerintah Bali karena tanahnya tanah pemerintah daerah. Pemeliharaannya akan terus dilanjutkan setelah G20 ini,” tegas Basuki.

Baca juga: Menteri PUPR Puji Kualitas Kerja WIKA di Terminal VVIP I Gusti Ngurah Rai

Baca juga: Menteri PUPR: Ketersediaan akses air bersih dorong ekonomi tumbuh


 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022