Namun, manajemen Borneo FC belum menyebutkan nama tim yang akan menjadi lawan pada uji coba kedua yang dijalani selama menjalani TC di Kota Pelajar.
Asisten Manajer Borneo FC Farid Abubakar, melalui laman resmi klub, Jumat, mengaku alasan utama tak menyebut nama tim yang menjadi lawan uji coba kedua itu karena kekhawatiran hadirnya penonton dalam jumlah banyak.
"Waktu kami main lawan Persis Solo di Stadion Sriwedari, kami juga tak menyebut lawan bahkan tempat uji coba dilaksanakan. Namun, ada saja penonton hadir di uji coba itu. Yang pasti lawan kali ini adalah salah satu tim asal Jogja," kata Farid.
Baca juga: Striker Persita Ramiro Fergonzi pastikan dalam kondisi terbaik
Bukannya takut permainan tim dilihat orang banyak, namun Farid menegaskan bahwa hal tersebut lebih pada faktor keamanan.
Termasuk mengenai lapangan yang dipakai untuk laga persahabatan itu, Farid hanya menyebut salah satu lapangan di Yogyakarta.
"Kali ini mainnya di Jogja saja, tidak ke Solo seperti uji coba kedua," katanya.
Menurut dia, latihan bersama itu merupakan permintaan Pelatih Kepala Borneo FC Andre Gaspar karena pemain lebih banyak latihan sejak masuk dalam program pemusatan latihan pada 26 Oktober lalu.
Bahkan, kata dia, Gaspar ingin pemainnya menjalani latihan sebanyak empat kali selama pemusatan latihan berjalan.
Baca juga: Passos bakal uji dua kiper Persib di laga uji coba
Mengenai kondisi tim, Farid menyebutkan bahwa semua pemain Pesut Etam dalam kondisi bagus, kecuali Sultan Samma yang belum bisa ikut latihan karena masih dalam tahap pemulihan akibat cedera.
"Kalau secara keseluruhan tim sangat baik," pungkas Farid.
Borneo FC menggelar TC di Yogyakarta mulai 26 Oktober-19 November mendatang dengan sejumlah agenda, termasuk menjalani empat pertandingan uji coba dengan tim-tim lain.
Pada uji coba perdana, klub yang bermarkas di Samarinda itu ditahan imbang Laskar Sambernyawa, julukan Persis dengan skor 1-1 di Stadion Sriwedari, Solo.
Baca juga: Pelatih Persita cukup puas dengan peningkatan performa pemain
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022
