Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya 51 rumah rusak dan 817 orang terpaksa mengungsi menyusul banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah Desa di Kecamatan Sawo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. "Hingga sekarang ini masyarakat masih mengungsi di tiga gedung SDN, namun pada siang hari mereka pulang untuk memberi makanan ternak," ungkap Camat Sawo Bambang Sugiarto yang dihubungi ANTARA dari Surabaya, Selasa. Bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah Kecamatan Sawo dua hari silam, sempat menjadikan ribuan warga panik. Kondisi hutan yang gundul akibat penebangan liar diduga kuat sebagai penyebab timbulnya bencana itu. Hingga kini sekitar 817 warga di Kecamatan Sawo masih berada di lokasi pengungsian, mereka sangat memerlukan bantuan makanan dan air mineral serta dana untuk memperbaiki rumahnya yang rusak. Ada sekitar 51 rumah yang mengalami rusak berat, antara lain di Desa Tempuran 19 unit rumah, Sriti 18 rumah, Tumpak Pelem 11 rumah, Mangkal satu unit rumah dan di Desa Tumpuk dua rumah. Kerugian diprediksi mencapai ratusan juta rupiah dan hingga saat ini mayoritas warga masih trauma atas bencana yang terjadi pertama kali di kawasan tersebut, tuturnya. Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jakarta memprediksikan bahwa hujan masih berpeluang terjadi di Ponorogo hingga 27 April 2006. Menurut staf ahli BMG pusat, Eddy Waluyo, hujan masih akan mengguyur wilayah Jawa Timur bagian utara dan timur, khususnya pada sore hingga malam hari. Daerah yang berpotensi hujan antara lain Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Probolinggo, Jember, Malang, Banyuwangi, Bondowoso, Tulungagung, Trenggalek, Bllitar, Ponorogo dan Pacitan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006