Jakarta (ANTARA News) - Citigroup memberikan fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar 30 juta dolar AS kepada Group Lafarge (dari Perancis) untuk membangun kembali pabrik PT Semen Andalas Indonesia (SAI) di Aceh yang hancur sebagai dampak tsunami akhir tahun 2004. Presiden Direktur Lafarge-SAI, Thomas Ehrhart dan Citigroup Country Officer untuk Indonesia, Peter Eliot menandatangani perjanjian pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar 30 juta dolar AS itu di Jakarta, Selasa. "Lafarge merupakan pemegang saham mayoritas SAI. Lafarge akan menggunakan pinjaman tersebut untuk mendanai tahap awal pembangunan kembali pabrik semen di LhokNga, Aceh yang rusak akibat terkena tsunami akhir 2004," kata Thomas Ehrhart. Menurut dia, fasilitas pinjaman itu penting untuk memulai tahap awal proses pembangunan kembali pabrik SAI, sebelum pasokan modal dari pemegang saham dan pinjaman jangka panjang dari lembaga keuangan lain yang tergabung dalam konsorsium dapat dicairkan. SAI saat ini sedang melakukan pembangunan kembali terminal pengepakan di LhokNga yang targetnya akan selesai pada Juni 2006. Dengan terbangunnya terminal pengepakan di LhokNga, SAI dapat meningkatkan partisipasinya dalam mendukung program rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh dengan meningkatkan pasokan semennya. Untuk pembangunan selanjutnya, SAI akan merekonstruksi pabrik terintegrasi di LhokNga yang diharapkan memiliki kapasitas lebih besar dari sebelumnya dan akan mulai beroperasi tahun 2008. Thomas berjanji akan terus memberikan komitmen kepada masyarakat di sekitar perusahaan dan ekonomi di Aceh melalui penyediaan semen untuk memenuhi kebtuhan di Aceh. Sejak berdiri tahun sejak 1983, SAI memasok sekitar 92 persen kebutuhan semen di Aceh. Selain itu, sebelum tsunami, SAI memperkerjakan sekitar 625 orang di pabrik dan terminal pengepakan di LhokNga dan Lhokseumawe, dengan lebih dari 2.500 orang anggota keluarga yagn bergantung kepada pengahasilan yang didapat dari SAI, dan 2.000 pemasok dan kontraktor lainnya. SAI juga melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program community development yang berfokus kepada pendidikan, kesehatan, dan kemandirian ekonomi. SAI juga berupaya meningkatkan fasilitas kemasyarakatan seperti perbaikan sanitasi, pembangunan sarana-sarana ibadah, sekolah, dan lainnya guna mendukung aktivitas sosial dan keagamaan masayarakat setempat. SAI merupakan pabrik semen terpadu yang berproduksi sejak 1983 dengan kapasitas produksi satu juta ton per tahun. Saat ini saham SAI dimiliki oleh gorup Lafarge yaitu sebuah berusahaan multinasional produsen semen yang berpusat di Perancis. Pada 26 Desember 2004 gempa bumi dan tsunami memporakporandakan Aceh termasuk pabrik SAI. Dalam musibah itu sekitar 200 orang karyawan SAI beserta sekitar 600 anggota keluarganya meninggal dan hilang dalam musibah itu. Sekitar 80 persen fasilitas pabrik hancur beserta dengan pelabuhan dan jembatan yang menjadi jalur transportasi. Sementara itu Peter Eliot mengharapkan fasilitas pinjaman jangka pendek yang diberikan dapat mempercepat proses pembangunan SAI sehingga dapat kembali beroperasi dengan normal. "Citigroup akan terus konsisten memberikan bantuan untuk proyek rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh dan Sumatera Utara. Hingga saat ini, Citiggroup Foundation telah mengucurkan dana lebih dari Rp23 miliar untuk Aceh dan Nias," kata Peter. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006