KEK Sanur dibangun dengan fasilitas kesehatan yang sangat lengkap, sehingga diharapkan dapat menghemat devisa dari masyarakat Indonesia yang semula memilih berobat ke luar negeri, kini cukup di negeri sendiri
Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali, memiliki potensi untuk mendukung pariwisata Indonesia karena menjadi fasilitas kesehatan yang lengkap.

"KEK Sanur ini memiliki potensi ke depannya sangat bagus. Ini akan menjadi fasilitas kesehatan dengan one stop solution. Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi berobat ke luar negeri. Apalagi Bali juga menjadi destinasi wisata yang populer di dunia. Selain bisa menghemat devisa, kawasan ini juga berpotensi bisa menambah pemasukan negara melalui sektor pariwisata," katanya saat mengunjungi KEK Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (11/11/2022), dikutip dari keterangannya di Badung, Bali, Minggu.

Bahlil bersama Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said meninjau perkembangan proyek pembangunan fasilitas kesehatan pada kawasan seluas 41,26 hektare itu. Pembangunan proyek KEK Sanur yang memakan investasi Rp10,2 triliun rencananya akan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 43.647 orang.

Menurut Bahlil, KEK Sanur dibangun dengan fasilitas kesehatan yang sangat lengkap, sehingga diharapkan dapat menghemat devisa dari masyarakat Indonesia yang semula memilih berobat ke luar negeri, kini cukup di negeri sendiri.

Iswandi menjelaskan di KEK Sanur nantinya akan berdiri rumah sakit berkelas internasional yang menyediakan berbagai fasilitas medis lengkap, seperti unit vertiliti kesuburan, bedah plastik, dan lainnya.

Selain itu, juga akan disediakan fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan serta hotel yang saat ini masih dalam proses revitalisasi.

"Di sini ada rumah sakit berkelas internasional, PT Pertamina Bina Media IHC akan bekerja sama dengan Mayo Clinic dalam membangun rumah sakit internasional, termasuk juga pelayanan untuk orang tua. Selain rumah sakit, kita juga melakukan revitalisasi atau peremajaan pada hotel kita. Hotel kita di sini terkenal dengan tower sepuluh lantai. Satu-satunya tertinggi di Bali, itu tetap kita pertahankan namun kita revitalisasi. Ini diperkirakan akan selesai di Agustus 2023," ungkap Iswandi.

KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK kesehatan dan pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta pusat komersial yang rencananya akan menggandeng usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengisi pusat perbelanjaannya.

Baca juga: Menparekraf promosikan Bali sebagai destinasi wisata kesehatan
Baca juga: Airlangga: KEK Sanur bakal hemat devisa Rp86 triliun hingga 2045
Baca juga: Erick: KEK kesehatan di Bali bisa jadi tempat riset kualitas kesehatan

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022