Bantul (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah desa/kelurahan menyediakan dana untuk menyosialisasikan upaya penanganan sampah dan mengadakan sarana pengolahan sampah.

"Mohon kelurahan agar mengalokasikan anggaran misalnya untuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pengurangan volume sampah, untuk penambahan sarana dan prasarana pengolahan sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Ari Budi Nugroho di Bantul, Senin.

Menurut dia, pemerintah desa/kelurahan bisa memanfaatkan sebagian dari dana Rp50 juta per pedukuhan yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam program pemberdayaan masyarakat berbasis pedukuhan (P2MP) untuk mendukung pengolahan sampah di wilayah masing-masing.

"Itu bisa diarahkan ke sana," katanya. 

Dia mengatakan bahwa dinas sudah mengundang 75 lurah di wilayah Bantul guna membahas upaya bersama untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.

"Bahwasanya kita harus melakukan pengurangan sampah, berarti harus ada komitmen yang sama, jadi kelurahan harus bareng-bareng dengan kabupaten untuk melakukan edukasi, kelurahan yang paling dekat dengan pedukuhan-pedukuhan," katanya.

Ari Budi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul juga meluncurkan program insentif kelurahan, yang salah satu indikatornya pengurangan sampah, guna meningkatkan upaya pengelolaan sampah.

"Syaratnya di pedukuhan-pedukuhan harus ada yang namanya PSM, pengelola sampah mandiri. Tidak harus bank sampah, yang penting di sana ada kelompok yang mengelola sampah, mau bank sampah, sedekah sampah, atau bentuk-bentuk yang lain," katanya.

Pada prinsipnya, ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bantul ingin memberdayakan masyarakat di pedukuhan untuk menangani sampah, mulai dari memilah sampah sesuai jenis hingga mengolah sampah.

Menurut dia, sampah dari wilayah Kabupaten Bantul yang masuk ke TPST Piyungan sekitar 170 ton sampai 180 ton sehari.

"Ada yang sudah dipilah, ada yang belum. Intinya yang dibuang ke sana, apakah dipilah sebelumnya atau dari rumah tangga ke TPS-TPS kemudian ke TPST Piyungan itu bervariasi, dalam sehari sekitar 170 ton hampir 180 ton," katanya.

Baca juga:
Bantul siapkan insentif pengurangan sampah bagi warga
Bantul canangkan Kampung Bijak Sampah berbasis teknologi hijau

 

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022