Sebanyak 2.678 unit merupakan hunian rumah susun dan 10.867 unit merupakan rumah tapak
Jakarta (ANTARA) - Perum Perumnas berencana menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diperolehnya dari pemerintah untuk pembangunan 13.545 unit rumah.

Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengatakan pihaknya sudah memetakan penggunaan setiap rupiahnya atas penerimaan PMN ini ke depannya, di mana alokasinya akan dibagi menjadi dua yakni untuk pembangunan rumah tapak dan rumah susun.

"Adapun secara unit, total yang bisa kami bangun adalah 13.545 unit rumah. Sebanyak 2.678 unit merupakan hunian rumah susun dan 10.867 unit merupakan rumah tapak," ujar Budi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Dia juga menambahkan, secara rupiah untuk rumah susun nanti akan menggunakan dana PMN ini kurang lebih Rp443 miliar, kemudian untuk rumah tapak sebesar Rp1,12 triliun yang akan dialokasikan untuk bangunan dan penyelesaian persediaan.

Terdapat 27 lokasi untuk rumah tapak dan empat lokasi untuk rumah susun yang akan menggunakan dana PMN tersebut.

"Kami mencoba menyelesaikan pada lokasi-lokasi yang mempunyai persediaan cukup banyak dan animo terhadap kepemilikan rumah melalui Perumnas ini cukup besar," kata Budi.

Pemerintah pada 2022 memberikan PMN kepada tujuh BUMN sebesar Rp38,5 triliun. Alokasi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada BUMN yang mendapat penugasan dalam rangka pembangunan infrastruktur prioritas.

Hal itu ditujukan untuk meningkatkan daya saing nasional serta diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak pandemi COVID-19.

Salah satunya merupakan Perum Perumnas yang mendapatkan PMN sebesar Rp1,56 triliun pada 2022 untuk peningkatan kapasitas usaha dalam melanjutkan program pemerintah yakni pengadaan satu juta rumah, serta mendukung penyediaan perumahan rakyat untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).


Baca juga: Gojek, BTN, Perumnas, PUPR fasilitasi KPR subsidi bagi mitra driver
Baca juga: DPR: Subsidi sektor perumahan perlu tepat sasaran guna atasi "backlog"
Baca juga: Perumnas ajukan suntikan dana penyertaan modal negara Rp1,56 triliun

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022