Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sebagai Chair of Supreme Audit Institution 20 (SAI20) Isma Yatun mengatakan optimis Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November di Bali, dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

“BPK optimis seluruh kegiatan Presidensi G20 Indonesia akan mempercepat pemulihan ekonomi. Hal ini sesuai dengan tema G20 yakni Recover Together, Recover Stronger, yang fokus pada penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan perekonomian,” tegas Isma Yatun sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Presidensi G20 di Indonesia, BPK telah menginisiasi pembentukan SAI20 sebagai engagement group baru di G20 yang dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah G20 mewujudkan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik di tingkat global.

Selain itu, SAI20 juga dibentuk sebagai platform pertemuan badan pemeriksa atau Supreme Audit Institutions (SAI) negara anggota G20 untuk membangun kemitraan global dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem dan komunitas G20.

SAI20 berhasil menghasilkan komunike yang berisi 12 pernyataan pada KTT SAI20 di Bali, pada 29-30 Agustus 2022 lalu.

"SAI 20 diharapkan dapat menjadi suatu kontribusi nyata dari BPK bagi pelaksanaan Presidensi G20 di Indonesia tahun ini," tambah Isma.

Adapun bagian pertama Komunike SAI20 terdiri dari 8 pernyataan mengenai rasionalisasi hadirnya SAI20 sebagai engagement group G20.

Bagian kedua adalah dua pernyataan rekomendasi SAI20 kepada pemerintah dan stakeholder mengenai percepatan pemulihan ekonomi dan capaian agenda capaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Bagian terakhir Komunike SAI20 berbicara mengenai keberlanjutan dan kolaborasi SAI20 dalam mempromosikan efisiensi, efektivtas, dan transparansi administrasi publik.

Baca juga: Ketua BPK harap SAI20 bisa jadi warisan Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: SAI20 siap lanjutkan kiprah pada 2023 untuk laksanakan hasil KTT
Baca juga: Kolaborasi P20 dan SAI20 penting dukung transparansi dan akuntabilitas

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022