Manajer timnas Korsel Paulo Bento dan manajer timnas Uruguay Diego Alfosonso (ANTARA/Juns)


Skenario pertandingan

Begitu Son Heung-min membaik, Bento dipastikan akan memasangkannya di lini depan dalam formasi 4-3-3 bersama Hwang Hee-chan dan Hwang Ui-jo.

Namun Bento masih belum bisa memastikan apakah dia bisa menurunkan sejak awal gelandang serang Lee Kang-in yang menjadi jaminan bagi mereka dalam menyuntikkan kreativitas di lapangan tengah.

Lee Kang-in menjadi sangat penting karena selama ini Bento dikritik karena menerapkan gaya bermain yang agak keluar dari filosofi menekan dan ngotot yang selama ini diperlihatkan Korea Selatan.

Gaya yang pasif itu pula yang membuat Korea Selatan sering kehilangan kecepatannya dan tidak terlalu banyak menciptakan peluang.

Situasi ini harus diubah karena Uruguay yang akan mereka hadapi ini harus diredam tidak saja oleh barisan pertahanan yang solid dan sistem penguasaan bola yang mumpuni, namun juga harus lebih sering diteror yang membuat mereka terganggu dalam merancang serangan.

Lee menjadi jaminan untuk hadirnya teror kepada Uruguay itu, apalagi dia sejauh ini telah mempersembahkan lima gol kepada Mallorca di Liga Spanyol. Tetapi itu keinginan. Lee mungkin tidak akan dimainkan dulu.

Yang pasti, menghadapi tim seagresif Uruguay, lini pertahanan yang solid adalah keniscayaan. Bento menempatkan bek Napoli Kim Min-jae sebagai pilar utama pertahanan Korea Selatan.

Kim akan berduet dengan Kim Young-gwon, dan keduanya akan diapit Kim Moon-hwan dan Kim Jin-su di kedua sayap, untuk memastikan kiper Kim Seung-gyu tidak terlalu direpotkan oleh agresi Uruguay.

Uruguay sendiri sudah pasti memasang Federico Valverde si gelandang agresif dan kreatif yang tengah cemerlang bersama Real Madrid. Dia akan menjadi penguasa utama lapangan tengah dalam laga melawan Korea Selatan itu, bersama dengan Matias Vecino dan Rodrigo Bentancur yang bakal aktif membantu tim serang Uruguay.

Di sepertiga terakhir lapangan itu, Uruguay akan memasang duet tua-muda Luis Suarez dan Darwin Nunez, serta satu lagi pendamping di sayap yang kemungkinan diisi oleh gelandang serang Giorgian de Arrascaeta.

Uruguay tidak begitu masalah dalam dua pertiga terakhir lapangan, karena begitu banyak stok yang bisa digunakan. Namun mereka memiliki kekhawatiran di lini pertahanan, terutama oleh kemungkinan belum bisa menurunkan bek Barcelona Ronald Araujo.

Untuk itu Uruguay akan mengandalkan kembali bek senior Diego Godin yang bakal membangun pilar kembar bersama Jose Maria Gimenez yang dalam dua Piala Dunia terakhir memang selalu bermitra. Mereka akan diapit Guilermo Varela dan Mathias Olivera di kedua sayap pertahanan Uruguay.

Untuk menjaga gawang, Sergio Rochet menjadi pilihan reguler manajer timnas, Diego Alonso.

Baca juga: Kiper Uruguay siap hadapi gempuran penyerang-penyerang Korsel


Statistik penting kedua tim

Sebelum ini kedua tim sudah delapan kali bertemu dengan catatan Uruguay menang enam kali, termasuk dua kali pada Piala Dunia 1990 dan 2010. Korea hanya menang satu kali dalam pertemuan terakhirnya dengan Uruguay dalam pertandingan persahabatan pada 2018.

Bagi Uruguay yang juara Piala Dunia 1930 dan 1950, Piala Dunia Qatar adalah putaran final Piala Dunia yang ke-14.

Uruguay selalu berhasil masuk fase gugur dalam tiga penampilan terakhirnya setelah tak berhasil pada 2006 dan mencapai perempat final di Rusia empat tahun lalu.

Korea Selatan yang tengah dalam putaran final Piala Dunia kesepuluh kali berturut-turuta dan total yang kesebelasnya, gagal melewati fase grup dalam dua edisi terakhir turnamen ini.

Penampilan terbaik Korea Selatan dalam Piala Dunia adalah mencapai semifinal edisi 2002 untuk kemudian takluk kepada Jerman.

Uruguay tak berhasil memenangkan pertandingan pembukanya dalam enam dari tujuh penampilan Piala Dunia terakhirnya, tetapi memenangkan semua dari tiga pertandingan fase grupnya di Rusia pada 2018 tanpa kebobolan satu gol pun.

Korea Selatan tak pernah memenangkan pertandingan pembukanya dalam dua edisi terakhir Piala Dunia dan memenangkan dua dari sembilan pertandingan Piala Dunia terakhirnya, termasuk saat menumbangkan Jerman yang saat itu juara bertahan dengan 2-0 pada 2018.

Baca juga: Profil dan peta kekuatan Grup H Piala Dunia 2022

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022