Madinah (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi kedua putranya, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro, pada Jumat malam waktu Arab Saudi (Sabtu dinihari WIB) berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW yang berada di dalam Mesjid Nabawi di Madinah. Dalam acara ziarah itu, Presiden Yudhoyono juga didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menteri Agama Maftuh Basyuni, serta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Presiden dan rombongan tiba di Mesjid Nabawi sekitar pukul 11.00 waktu Arab Saudi atau pukul 03.00 WIB. Pada kesempatan itu Ibu Negara, Ani Yudhoyono, juga ikut dalam rombongan, hanya saja tidak diizinkan memasuki kompleks pemakaman Nabi Muhammad SAW, sehingga rombongannya bersama para ibu lainnya memisahkan diri. Pada saat mengunjungi Masjid Nabawi, Presiden mengenakan kopiah berwarna hitam dan pakaian putih-putih, sementara itu kedua putranya tidak mengenakan peci. Berziarah ke dalam kompleks makam Nabi Muhammad SAW merupakan hal langka, karena kesempatan itu hanya diberikan kepada orang-orang tertentu. Setelah sekitar lima menit berada di kompleks makam Nabi Muhammad SAW, Presiden Yudhoyono dan rombongan mengunjungi salah satu bagian Masjid Nabawi yang disebut Raudah, yang diyakini umat Islam sebagai salah satu lokasi mudah terkabulnya doa. Presiden Yudhoyono selama berziarah ke Masjid Nabawi itu terlihat mendapat penjagaan ketat dari tentara Arab Saudi yang membawa senapan laras panjang, sekalipun di lokasi tersebut hanya ada sedikit saja umat Islam yang melakukan ibadah. Kalangan muslim biasanya memenuhi Masjid Nabawi saat Subuh hingga selesainya Shalat Isya. Sebelum meninggalkan masjid tersebut, Presiden Yudhoyono sempat menyaksikan peragaan salah satu bagian atap Nabawi yang bisa digerakkan secara elektronis sehingga dapat terbuka menatap langit. Atap yang dapat bergerak tersebut beratnya mencapai 80 ton, dan pergeserannya sama sekali tidak mengeluarkan suara. Pada hari Sabtu pagi sekitar 06.40 waktu Arab Saudi, Presiden Yudhoyono akan meninggalkan Madinah untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuwait selama dua hari. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006