disepakati membangun dulu satu, yakni ITF Sunter
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) segera mewujudkan proyek kereta ringan Light Rail Transit (LRT) dan pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF), menyusul penyertaan modal daerah (PMD) hampir Rp1 triliun bagi perusahaan itu pada 2023.

"Awalnya, Jakpro itu akan mendapatkan PMD sebesar Rp577 miliar. Namun, dari hasil rasionalisasi pembahasan RAPBD pekan lalu, Jakpro mendapatkan tambahan sekitar Rp400 miliar. Jadi, total Jakpro mendapatkan Rp900 sekian miliar untuk PMD-nya," ujar Gembong Warsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, kata Gembong, hal tersebut menjadi harapan dari DPRD DKI Jakarta karena BUMD Bidang Pembangunan milik Jakarta itu mendapatkan PMD tersebut untuk mendukung Jakpro karena mendapatkan penugasan untuk membangun ITF Sunter yang tak kunjung diwujudkan.

"Awalnya ada empat titik ITF yang akan dibangun, dua oleh Jakpro dan dua lagi oleh Sarana Jaya. Namun, kemarin disepakati membangun dulu satu, yakni ITF Sunter yang sudah tiga kali 'groundbreaking' tapi tak kunjung dibangun. Maka, Jakpro mendapatkan Rp577 miliar untuk membangun ITF Sunter," katanya.

Baca juga: Pemprov DKI rombak jajaran direksi PT Jakpro

Gembong menegaskan, spesifikasi ITF Sunter yang akan dibangun Jakpro masih sama dengan rencana sebelumnya yakni bisa mengolah kapasitas sekitar 2.000 ton sampah per hari.

Bahkan, kata dia, pembangunan ITF Sunter ini mendapat dukungan tambahan lahan hingga enam hektar yang baru dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di sekitar Sunter.

"Jadi, kita fokus satu saja dulu dan terwujud, maka diteruskan ITF yang di Sunter itu. Yang pasti itu di Sunter. Lahannya sudah ada perluasan. Terus kemudian akses jalan sudah dibangun, nanti truk itu dari tol langsung masuk ke situ, itu sudah ada," ucapnya.

Selain ITF Sunter, lanjutnya, Jakpro juga ditugaskan meneruskan proyek LRT Jakarta dari Velodrome Rawamangun Jakarta Timur ke Manggarai, Jakarta Selatan yang merupakan trase lama yang sudah direncanakan sebelumnya.

Baca juga: Jakpro jalin komunikasi dengan 123 kepala keluarga Kampung Bayam

"Tadinya, LRT Jakarta ini akan dikembangkan ke Jakarta International Stadium (JIS). Terus sekarang trasenya berubah dari Vellodrome ke Manggarai, sesuai trase lama. Jadi, melanjutkan dari Rawamangun ke Manggarai sehingga trasenya lebih panjang," kata Gembong.

Gembong berharap Jakpro yang sekarang dinakhodai Iwan Takwin sebagai Direktur Utama, bisa menjalankan tugasnya sebaik mungkin dalam mewujudkan penugasan tersebut.

Terlebih, Iwan merupakan direktur proyek kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT) Jakarta dan Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun Jakpro, serta sempat terlibat dalam proyek ITF.

"Direktur Utama Jakpro baru dengan rekam jejaknya harus bisa mewujudkan fasilitas pengolahan sampah atau ITF hingga mengembangkan LRT Jakarta sesuai yang direncanakan," ucap Gembong.

Baca juga: DKI pastikan ITF Sunter seleksi mitra baru

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melalui RUPS Sirkuler PT Jakpro (Perseroda) menyetujui untuk mengangkat Iwan Takwin sebagai Direktur Utama Perseroan.

Lalu I Gede Adi Adnyana T., Adrian Rusmana, Solihin dan Adi Santosa masing-masing sebagai Direktur Perseroan.

RUPS Sirkuler Jakpro ini juga menyetujui untuk mengangkat Dwi Wahyu Daryoto sebagai Komisaris Perseroan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Dirut PT Jakpro.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022