Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Komarudin mengatakan penyelenggaraan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban dapat membangun moralitas mahasiswa.
 

“Sekolah Kebangsaan ini sangat penting karena bangsa Indonesia yang sangat heterogen, sehingga ancaman dan tantangannya bagi persatuan dan kesatuan bangsa sangat tinggi. Untuk itu penting membangun nilai kebangsaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Selain itu juga penting membangun peradaban agar bangsa kita bisa beradab,” ujar Komarudin di Jakarta, Kamis.
 

Dia menambahkan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban UNJ turut mengilhami semua pihak untuk senantiasa bersatu padu menjadi bangsa yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia di era Presiden Megawati dan juga guru besar IPB University, Prof Rokhmin Dahuri, mengatakan modal dasar dalam pembangunan dan memperkokoh nilai kebangsaan pada masyarakat di Indonesia, antara lain jumlah penduduk yang besar, kekayaan sumber daya alam, posisi geoekonomi dan geopolitik yang sangat strategis, dan akhlak mulia bangsa.
 

Hal itu yang harus disadari oleh semua elemen masyarakat dan juga negara dalam memperkokoh nilai kebangsaan.

Baca juga: UNJ selenggarakan sekolah kebangsaan untuk lahirkan mahasiswa unggul

Baca juga: Ribuan pelajar ikuti Sekolah Kebangsaan di Surabaya


Saat ini Indonesia masih dihadapkan berbagai tantangan dan ancaman ekonomi, kualitas SDM yang masih rendah, praktek KKN yang masih tinggi, fragmentasi sosial yang memicu berbagai konflik di masyarakat, hingga disrupsi.

Untuk itu, perlu adanya road map pembangunan nasional yang komprehensif, tepat, dan benar yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

Rokhmin juga mengapresiasi program Sekolah Kebangsaan dan Peradaban yang diselenggarakan oleh UNJ untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis yang berkaitan bagi persoalan kebangsaan dan peradaban.
 

Presiden Direktur Mizan Group, Dr Haidar Bagir, mengatakan dalam kebangsaan dan peradaban perlu menjadi manusia yang berpikir dan tidak hanya mengejar sukses yang tidak bermakna.
 

“Untuk itu, kita sebagai manusia harus memiliki kesadaran dan nurani dalam menjalani hidup, sehingga kita tidak alami kondisi stres dan juga konflik sosial,” kata Haidar.
 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNJ, Dr Abdul Sukur, mengatakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban bertujuan sebagai arah pembelajaran di kampus melalui pengembangan karakter dan moralitas yang kreatif, inovatif dan kolaboratif.
 

“Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai kebangsaan pada mahasiswa yang merupakan agen perubahan dan peradaban. Sehingga nantinya dapat tumbuh peradaban yang damai dan harmonis,” kata Abdul.

 

Sebelumnya, UNJ bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Karakter dan Peradaban Saudi Fund Development (P2KP-SFD) UNJ mengadakan Sekolah Kebangsaan dan Peradaban bagi para sivitas akademika UNJ. 

Baca juga: Pancasila dan pendidikan kebangsaan diusulkan masuk kurikulum
 

Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022