Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memberikan layanan dukungan psikososial di lima kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, yang paling terdampak bencana gempa bumi.

"KemenPPPA bersama kementerian/lembaga dan Lembaga Perlindungan Anak telah mendorong  desa di lima kecamatan terdampak  diberikan layanan dukungan psikososial, proses pendampingan, pemulihan terhadap anak-anak dan keluarga dapat dilaksanakan dengan cepat," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar, kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat.

Lima kecamatan tersebut adalah Cianjur, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, dan Pacet.

Layanan dukungan psikososial bertujuan untuk memberikan perlindungan khusus dan memulihkan kondisi psikis para korban pasca gempa pada 21 November 2022.

Baca juga: Pelawak dan badut menghibur korban gempa Cianjur di pengungsian

Baca juga: Anak-anak korban gempa menikmati wahana permainan di Cianjur


"Tentu ini sebagai upaya untuk menjaga agar anak dan keluarganya tidak menghadapi tekanan psikis yang lebih berat dan permanen atau trauma," kata Nahar.

Layanan ini memfasilitasi pemulihan sesuai kebutuhan individu, keluarga, dan komunitas usai gempa.

"Agar yang mengalami masalah psikis dapat segera berpartisipasi dalam kehidupan sosial, tetap bisa belajar, dan membangun hubungan yang baik dengan keluarga dan teman-temannya," kata Nahar.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per 1 Desember 2022, ada 329 korban meninggal, 11 masih dalam pencarian, korban luka mencapai 595 orang, dan 59 orang korban luka berat masih dirawat.

Kemudian tercatat ada sebanyak 114.683 orang pengungsi diantaranya 54.781 pengungsi laki-laki dan 59.902 pengungsi perempuan yang tersebar di 494 titik pengungsian.

Untuk data terpilah hingga 1 Desember 2022 pukul 21.37 WIB, untuk pengungsi anak usia 0-17 tahun terdiri dari bayi 0-1 tahun sebanyak 3.027 orang, balita usia 1-5 tahun sebanyak 9.303 orang, anak-anak usia 6-12 tahun sebanyak 13.818 orang, anak usia 13-17 tahun sebanyak 10.072 orang, dan ibu hamil sebanyak 1.640 orang.

Diantara pengungsi anak, tercatat 143 anak terpisah dari orang tuanya.

"Ini perlu perhatian dari sisi kesehatan, perlindungan, dan pengasuhan anak," kata Nahar.

Baca juga: Mensos upayakan pemulihan trauma penyintas gempa Cianjur

Baca juga: Polda Jabar atasi gangguan psikologis anak korban gempa Cianjur

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022