ekspo itu juga mempertemukan peneliti dan inventor kepada calon mitra dalam hal hilirisasi produk inovasi
Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, menggelar ekspo penelitian dan pengabdian dosen kepada masyarakat wilayah Provinsi Sumatera Selatan di Graha Sriwijaya, Kampus Unsri Palembang pada 5 - 10 Desember 2022.

Ekspo tersebut sebagai salah satu bentuk diseminasi hasil penelitian dan pengabdian dosen kepada civitas akademika Unsri dan masyarakat luas, kata Rektor Unsri, Profesor Anis Saggaff seusai membuka ekspo tersebut, di Palembang, Senin.

Dia menjelaskan, hasil penelitian dan pengabdian dosen dipamerkan dalam bentuk poster, buku, produk inovasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan inkubator bisnis dan kewirausahaan.

Melalui ekspo tersebut, selain bisa memperkenalkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, diharapkan pula dapat menginspirasi para dosen lain untuk meningkatkan kinerja penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

"Ekspo itu juga mempertemukan peneliti dan inventor kepada calon mitra dalam hal hilirisasi produk inovasi," katanya.

Baca juga: Unsri wajibkan semua dosen melakukan pengabdian masyarakat
Baca juga: Dosen Pertanian Unsri ajak warga budidaya sayuran sistem terapung

Peserta ekspo hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun 2022 itu mencapai 571 orang, dan khusus pengabdian kepada masyarakat mencapai 454 orang.

Dalam kegiatan ekspo tersebut ditampilkan produk inovasi prototype educational kit kipas angin PEMFC dan DMFC serta lampu emergency DMFC Hydrogen storage, penelitian dasar DRPM.

Kemudian, membrane electrode asembly (MEA) untuk backup power BTS fuel cell kerja sama dengan PT Cascadiant Indonesia melalui riset unggulan terapan (DRPM tahun 2020-2023) yang telah mendapat hak paten.

Selain itu ada adaptasi teknologi budidaya sayuran di lebak riparian untuk diadopsi dalam pengembangan hortikultura di kawasan urban atau perkotaan, kata Rektor.

Baca juga: Epidemiolog Unsri dorong pemerintah perketat prokes COVID-19
Baca juga: Tim PPM Unsri Palembang latih guru program sekolah penggerak

Salah seorang dosen peserta ekspo hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Profesor Benyamin Lakitan mengatakan dalam kegiatan tersebut dia menampilkan hasil penelitian budidaya sayuran dengan sistem terapung menggunakan pot dan rakit.

Untuk membantu masyarakat melakukan budidaya sayuran terapung, dalam ekspo ini disiapkan buku sebagai panduan terkait kegiatan budidaya tersebut, katanya.

Budidaya tanaman sayuran secara terapung bukanlah sesuatu yang baru karena cara itu sudah dilakukan masyarakat sejak abad ke-11, era prakolonial Meksiko, di permukiman Suku Nahua, Culhuacan, kawasan lembah Meksiko.

Cikal bakal budidaya sayuran terapung di Indonesia terinspirasi dari kegiatan yang sudah dilakukan petani untuk pembibitan padi secara terapung di rawa lebak wilayah timur Pulau Sumatera serta wilayah tengah dan selatan Pulau Kalimantan.

Namun, hingga kini budidaya sayuran terapung belum meluas aplikasinya di Tanah Air sehingga mendorong dirinya untuk melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan membuat buku agar bisa mengedukasi dan memotivasi masyarakat.

Tanaman sayuran yang patut menjadi pilihan utama untuk budidaya terapung adalah tanaman yang memenuhi kriteria teknis seperti ukuran kanopi sayuran yang relatif kecil dan bobotnya juga ringan sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas dan tidak menjadi beban yang berat untuk rakit apung.

Baca juga: SemInar nasional PUR-PLSO Universitas Sriwijaya hadirkan ratusan pakar

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022