Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Bedah Onkologi Diani Kartini mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan pemilihan waktu untuk olahraga di luar ruangan guna mencegah kanker kulit.

“Olahraga bisa di pagi hari sekitar jam 6-7. Di atas jam 10, jam 11, itu harus hati hati. Sebelum itu masih aman,” katanya dalam diskusi daring RSCM Kencana yang disiarkan melalui Instagram, Senin.

Diani mengatakan penyebab pasti kanker termasuk kanker kulit tidak pasti, namun salah satu faktor risikonya adalah iritasi yang kronis. Seperti benjolan di area muka, sering menggaruk benjolan hingga berdarah dan terkena paparan sinar matahari secara terus menerus.

“Kanker kulit itu paling sering di area muka. Untuk menghindari, pada orang-orang yang bekerja di tempat terbuka itu harus menggunakan topi untuk menghindari paparan sinar matahari yang langsung mengenai muka,” ujarnya.

Baca juga: Dokter: Perhatikan bentuk tahi lalat untuk deteksi dini kanker kulit

Baca juga: Kemarin, Taeyeon positif COVID-19 hingga ciri tahi lalat sehat


Penggunaan tabir surya dengan SPF tinggi juga sangat disarankan bagi orang yang bekerja di bawah paparan sinar matahari langsung. Menurut Diani, semakin tinggi SPF (Sun Protection Factor) yang digunakan maka akan semakin maksimal perlindungan yang diberikan kepada muka dan tubuh.

“Itu bagus untuk mengurangi risiko terjadinya kanker kulit dan kalau kita menggunakannya kurang, kulit suka terbakar. Jadi saya sarankan SPF yang tinggi,” tutur dia.

Selain itu, bagi penderita xeroderma pigmentosum, yakni kelainan genetik yang mengakibatkan penderitanya sangat sensitif terhadap sinar matahari, ia mengingatkan untuk selalu menggunakan pakaian dengan lengan panjang saat beraktivitas di luar rumah pada siang hari, termasuk juga senantiasa menggunakan topi.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mengetahui keadaan kulit, jika terdapat gejala-gejala yang menunjukkan tanda tumor atau kanker kulit, sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter. Selain juga mengetahui hal-hal yang harus diwaspadai untuk mencegah terjadinya kanker kulit.

Lebih lanjut Diani menyampaikan bahwa kanker kulit sering kali menyerang pasien yang berusia 40-an ke atas dan jarang ditemui pada dewasa muda apalagi pada anak-anak.

“Jadi mungkin paparan sinar mataharinya berbeda, orang dewasa kan bekerja dengan rutinitas terpapar sinar matahari, kalau ketemu (pasien) usia di sekitar dekade 4 ke atas,” tutur dia.

Kendati demikian ia tetap mengingatkan untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan makan bergizi seimbang sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kanker.*

Baca juga: Dokter ingatkan masyarakat kenali tahi lalat sehat dan indikasi kanker

Baca juga: Dermatolog ingatkan penting pakai tabir surya cegah kanker kulit


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022