Bali (ANTARA) - Tim nasional CS:GO putri Indonesia berhasil melaju ke final lower bracket usai mengalahkan Namibia tanpa ampun 2-0 dalam kejuaraan esport dunia IESF Bali 14th World Esports Championship 2022, Selasa.

Bertanding di Ice Stage, Merusaka, Nusa Dua, Bali, timnas Indonesia yang harus terlempar ke lower bracket karena terganjal Polandia pada upper bracket kembali menunjukkan kehebatannya dalam pertandingan melawan Namibia.

Tim Merah Putih yang diperkuat oleh Dhammamitta Marvella alias Margeaux, Aulia Brillian Putri Hac alias Aphrolyn, July Kusuma alias Esberg, Risalma Agnia alias Oreopheliaa, dan Daltha Amellia Dwiguna alias Crescents mampu mengalahkan Namibia tanpa balas.

Tim Namibia, yang terdiri dari Lu-Mae steyn alias Marshii, Anuska Arndt alias Redheadgeek, Janke Fourie alias Jankeoutthere, Maja Carstens alias Cyber Ghost, dan Nicoles Wille alias Znix, dibuat tak berkutik.

Timnas Indonesia bermain agresif sejak awal pertandingan. Mereka menyapu bersih round tanpa menyisakan satu pun untuk Nambia dengan skor 16-0. Oreopheliaa berhasil menjadi MVP dengan 21 kill dan tiga assist.

Semacam de javu, Indonesia tanpa butuh waktu lama kembali mengulang kemenangan pada gim pertama dengan menguasai seluruh round 16-0. Dengan kemenangan 2-0, tim Merah Putih melaju ke final upper bracket.
 
Para pemain timnas CS:GO putri Indonesia dalam kejuaraan esport dunia IESF Bali 14th World Esports Championship 2022, Selasa (6/12/2022). (ANTARA/Arindra Meodia)


Dhammamitta mengatakan kunci kemenangan tersebut adalah percaya diri. Meski bermain tanpa tahu catatan permainan Namibia karena merupakan tim baru, dengan bekal menonton laga Nambia vs Argentina sebelumnya telah cukup memberi gambaran dalam menghadapi wakil Afrika tersebut.

"Untuk Polandia sama Argentina ada previous match-nya, ada history-nya, kalau untuk Namibia enggak ada sih, kita pure tonton dari match pertama, Namibia lawan Argentina," kata Dhammamitta usai pertandingan.

Baca juga: Timnas CS:GO putri Indonesia kalah pada laga perdana lawan Polandia

"Kita melihat kita kayaknya bisa unggul nih dibanding mereka, ya sudah kita main seadanya saja, enggak meluarkan banyak strategi, kita masih simpan yang ada."

Indonesia akan bertemu mereka yang kalah dalam laga Polandia vs Argentina. Jika sebelumnya kalah melawan Polandia, Dhammamitta penasaran dengan Argentina mengingat salah satu pemainnya berasal dari klub esport ternama MIBR.

"Kalau dari aku sendiri pengennya ketemu Argentina, soalnya kan kita bisa ketemu semua negara nih sekaligus, biar nambah juga pengalaman, biar kenal semuanya juga," ujar Dhammamitta.

Kemenangan atas Namibia, menurut Dhammamitta, juga menambah kepercayaan diri dia bersama tim untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.

"Kita mainnya juga seru-seruan ya kita PD, kita maju, aku merasa itu bisa membangun chemistry kita juga. Kita juga nge-pick enggak takut-takut lagi, jadi aku percaya ini bisa better buat next," imbuhnya.

Baca juga: Menpora resmi buka kejuaraan dunia esport Bali
Baca juga: Presiden IESF: Banyak atlet esports "excited" bertanding di Bali
Baca juga: Kejuaraan esport dunia diharapkan jadi ajang berlatih menuju SEA Games

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022