Sejumlah rencana aksi telah disiapkan untuk mewujudkan visi tersebut. Pertama, digitalisasi pasar rakyat dan pemberdayaan usaha mikro kecil (UMK),
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan meningkatkan kualitas ekosistem niaga elektronik (niaga-el) sebagai bagian dari transformasi struktural perdagangan untuk  memaksimalkan manfaat potensi ekonomi digital.

“Sejumlah rencana aksi telah disiapkan untuk mewujudkan visi tersebut. Pertama, digitalisasi pasar rakyat dan pemberdayaan usaha mikro kecil (UMK)," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam seminar website Lintas Teknologi “Solutions Day 5th Edition” yang dikutip dalam  keterangannya di Jakarta, Rabu.

Kedua, lanjut Jerry, pembentukan tenaga fasilitator niaga-el (e-commerce). Ketiga, penataan dan penguatan regulasi e-commerce. Terakhir, fasilitasi promosi produk UMKM melalui internet yang dapat diakses di tautan https://portal-indonesia.id.

Baca juga: Kemenperin tempa IKM daerah agar terampil gunakan teknologi digital

Wamendag menerangkan, pemerintah perlu bekerja sama dalam menentukan arah kebijakan pengembangan, meningkatkan pertumbuhan, dan membangun ekosistem e-commerce yang kondusif. Hal itu disebabkan niaga-el adalah aktivitas lintas sektor.

“Isu-isu seperti minimnya regulasi, pembinaan, isu keamanan siber, logistik, pembayaran, serta penguatan kompetensi tenaga kerja, pelaku usaha, dan produk lokal dapat diatasi melalui kolaborasi berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah, namun juga melibatkan pelaku usaha, praktisi, dan akademisi,” ujar Wamendag.

Ia memberikan apresiasi untuk forum yang mempertemukan segenap pemangku kepentingan di bidang penyedia teknologi tersebut yang merupakan sektor pendukung berkembangnya digitalisasi perdagangan di Indonesia.

Menurutnya, forum tersebut harus dapat menjadi sarana untuk menjawab berbagai tantangan yang hadir seiring perkembangan ekonomi digital dunia.

Dalam forum tersebut, Wamendag memaparkan, kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap perekonomian nasional, namun pertumbuhannya tergolong pesat.

Ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai Rp980 triliun atau 5,7 persen dari produk domestik bruto. Pada 2030, PDB Indonesia diproyeksikan mencapai Rp24 ribu triliun pada 2030 sementara ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menyumbang 18 persen dari PDB atau sekitar Rp4.531 triliun.

Pada 2030, outlook ekonomi digital Asia Tenggara akan menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Baca juga: Wamendag ajak masyarakat hidupkan produk asli Indonesia lewat UMKM

Gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan meningkat lima kali lipat dan akan menjadi dua kali lipat nilai GMV se Asia Tenggara.

Platform digital telah menjadi solusi bagi UMKM di Asia Tenggara untuk bertahan dari pandemi. Layanan keuangan digital muncul sebagai pendukung penting.

“Pedagang yang telah onboarding pun saat ini telah merasakan dampak digitalisasi. Lebih dari 90 persen pedagang daring akan terus menggunakan teknologi digital dari sisi pembayaran, pemasaran, dan hal-hal penunjang perdagangan lainnya,” ungkap Wamendag.

Bank Indonesia mencatat, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dari sisi perdagangan tercermin dari pertumbuhan niaga-el yang signifikan.

Sepanjang semester I-2022, transaksi niaga-el meningkat secara nominal sebesar 22,1 persen (year-on-year) hingga mencapai Rp227,8 triliun dan secara volume meningkat sebesar 39,9 persen (yoy) hingga mencapai 1,74 juta transaksi.

Pada 2030, niaga-el business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C) lokapasar diproyeksikan dapat menyumbang nilai tertinggi dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, yaitu sebesar Rp1.908 triliun atau 34 persen.

Baca juga: Wamendag: Kolaborasi kreator dan UKM tingkatkan promosi produk lokal

Wamendag mengemukakan, tingginya potensi ekonomi digital tersebut juga tak lepas dari terus meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia.

Saat ini, sekitar 202,6 juta penduduk Indonesia telah memiliki akses terhadap internet dan pandemi COVID-19 juga menjadi momentum akselerasi transformasi perdagangan digital di Indonesia.

“Harapannya, perdagangan digital juga akan memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia. Misalnya, melalui peningkatan efisiensi sektor logistik dan industri,” tandas Wamendag.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022