Bali (ANTARA) - Tim nasional CS:GO putri Indonesia menjadikan kejuaraan esport dunia IESF Bali 14th World Esports Championship 2022 pengalaman berharga untuk menatap ke depan turnamen selanjutnya usai menelan kekalahan dari Argentina dalam pertandingan lower bracket di Merusaka, Nusa Dua, Bali, Kamis.

Pelatih timnas CS:GO putri Indonesia Andrew Joseph mengatakan dukungan fasilitas dari pemerintah dan Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) telah diberikan dengan baik. Hanya saja, waktu latihan yang cukup sempit menjadi kendala bagi tim.

"Mungkin selanjutnya PR kita kalau ada event internasional, di mana setahu saya tahun depan itu ada di Romania, mungkin persiapan kita akan lebih baik lagi enam bulan mungkin. Persiapan kita mungkin hanya satu bulan, dan game yang kita mainkan sudah mulai lumayan tidak dimainkan di Indonesia," ujar Andrew usai pertandingan.

Melihat permainan anak asuhnya melawan Argentina, Namibia juga Polandia pada laga sebelumnya, menurut Andrew, tim Indonesia tidak kalah dalam permainan dalam game. Namun, mental menjadi sebuah "Pekerjaan Rumah" ke depan untuk timnas.

Baca juga: Timnas CS:GO putri Indonesia kalah pada laga perdana lawan Polandia

"PR kita selanjutnya adalah mental. Saat kita latihan saya persiapkan mereka dengan tim-tim yang besar, dan kita di situ tidak ada kendala, tapi di momen kita sudah sampai sini, di saat kita sudah pakai baju Indonesia, di saat sudah banyak media, mental mulai bermain," kata Andrew.

Dia juga berkeinginan untuk membangkitkan kembali komunitas game CS:GO, sehingga pengembangan timnas untuk putra dan putri akan lebih baik lagi. Sebagai informasi, para pemain timnas CS:GO putri Indonesia adalah pemain game Valorant.

"Saya yakin kita di sini benar-benar secara aim kita tidak kalah, tapi secara strategi dan mental mungkin kita masih di bawah mereka, cuman semoga nanti tahun depan kita bisa berikan yang terbaik untuk Indonesia," ujar Andrew.

Salah seorang pemain timnas Dhammamitta Marvella "Margeaux" mengatakan kejuaraan IESF Bali 14th World Esports Championship 2022 menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi dirinya karena dapat bertemu dan bertanding langsung dengan para pemain dunia, yakni Polandia dan Argentina, yang memang aktif di ranah CS:GO.

Baca juga: Tim CSGO putri Indonesia menuju final lower bracket usai tekuk Namibia

"Itu menjadi pacuan juga buat kita, semangat juga buat kita, bahwa kita masih banyak yang masih bisa kita bongkar lagi, kita semangat belajar dari awal lagi, kita terus kembangkan CS:GO Indonesia," kata Dhammamitta.

Dhammamitta juga berharap untuk menghadapi turnamen selanjutnya proses seleksi tim dapat dilakukan lebih awal, minimal enam bulan sebelum pertandingan, sehingga persiapan dapat jauh lebih matang.

"Harapan saya pembuatan timnya, seleksinya dimulai dari lama, sehingga waktu persiapan kita akan lebih matang, lebih banyak yang bisa ditingkatkan lagi, sehingga semua bisa berjalan dengan lancar," imbuhnya.

Baca juga: PB ESI gencar edukasi atlet soal hukum dan regulasi di industri esport
Baca juga: Dukungan orang tua jadi motivasi Risalma ikuti kejuaraan esport dunia

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022