Bandung (ANTARA) -
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menjamin untuk memberi perhatian khusus kepada anak-anak yang ditinggalkan oleh Aiptu Anumerta Sofyan yang gugur saat bertugas akibat bom di Polsek Astanaanyar.
 
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan hal yang terpenting untuk menjadi perhatian bagi anak-anak mendiang Sofyan adalah pendidikan. Adapun Aiptu Sofyan meninggalkan seorang istri bernama Siti Sarah berserta tiga orang anak laki-laki.
 
"Memang akan diprogram untuk memberi perhatian khusus kepada keluarga korban ya," kata Ibrahim di Polrestabes Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Baca juga: BNPT menduga pelaku bom Polsek Astanaanyar tidak bekerja sendiri

Baca juga: Kapolrestabes sebut dua polisi masih dirawat akibat bom Astanaanyar
 
Sofyan merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Astanaanyar yang menjadi satu-satunya korban tewas akibat ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh pelaku Agus Sujatno alias Abu Muslim.
 
Menurut Ibrahim, perhatian khusus terhadap pendidikan anak-anak Sofyan nantinya disesuaikan dengan arah pendidikan yang ditempuh oleh anak-anak tersebut.
 
"Kita konsen terhadap pendidikannya nanti Insya Allah akan kita akomodasi untuk pendidikan ke depan," kata dia.
 
Di samping itu, menurutnya keluarga yang ditinggalkan Sofyan itu sudah mendapatkan santunan dari PT. Asabri. Dia berharap santunan itu bisa membantu keluarga mengurangi rasa duka.

Baca juga: Polisi periksa tiga anggota keluarga pelaku bom Astanaanyar
 
"Diharapkan bantuan itu bisa memberikan spirit kepada korban dan keluarganya," ujar dia.
 
Adapun Siti Sarah yang merupakan anggota Bhayangkari itu mendatangi Polrestabes Bandung untuk menerima santunan itu pada Kamis siang. Siti Sarah yang masih tampak berduka itu tiba dengan tiga orang putranya.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022