Saham-saham naik karena investor menyambut data yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran meningkat moderat pekan lalu....
New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan S&P 500 menghentikan penurunan beruntun lima sesi, karena investor menafsirkan data yang menunjukkan kenaikan klaim pengangguran mingguan sebagai tanda laju kenaikan suku bunga segera melambat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 183,56 poin atau 0,55 persen, menjadi menetap di 33.781,48 poin. Indeks S&P 500 bertambah 29,59 poin atau 0,75 persen, menjadi berakhir di 3.963,51 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 123,45 poin atau 1,13 persen, menjadi ditutup pada 11.082,00 poin.

Indeks-indeks utama Wall Street telah berada di bawah tekanan dalam beberapa hari terakhir, dengan S&P 500 merosot 3,6 persen sejak awal Desember di tengah ekspektasi siklus kenaikan suku bunga yang lebih lama dan pandangan ekonomi yang suram dari beberapa eksekutif perusahaan terkemuka.

Baca juga: Wall St ditutup beragam, indeks S&P dan Nasdaq perpanjang penurunan

Pemikiran seperti itu juga membebani Komposit Nasdaq, yang telah membukukan empat sesi penurunan berturut-turut sebelum kenaikan Kamis (8/12/2022) pada indeks yang padat teknologi.

Saham-saham naik karena investor menyambut data yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran meningkat moderat pekan lalu, sementara angka pengangguran mencapai level tertinggi 10 bulan menjelang akhir November.

Laporan tersebut mengikuti data Jumat lalu (2/12/2022) yang menunjukkan pemberi kerja AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada November dan kenaikan upah, memicu kekhawatiran bahwa Fed mungkin mempertahankan sikap agresifnya untuk menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.

Pasar telah terombang-ambing oleh rilis data dalam beberapa hari terakhir, dengan investor kurang yakin menjelang panduan Federal Reserve pekan depan tentang suku bunga.

Perilaku seperti itu berarti indeks harga produsen pada Jumat dan survei sentimen konsumen Universitas Michigan kemungkinan akan menentukan apakah Wall Street dapat membangun reli.

"Pasar harus menyesuaikan diri dengan fakta bahwa kita beralih dari ekonomi berbasis stimulus - baik fiskal maupun moneter - menjadi ekonomi berbasis fundamental, dan itulah yang sedang kita geluti saat ini," kata Wiley Angell, kepala ahli strategi pasar di Ziegler Capital Management.

Baca juga: Saham Inggris kembali melemah, indeks FTSE 100 tergelincir 0,23 persen

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dipimpin oleh kenaikan 1,6 persen pada saham teknologi.

Sebagian besar teknologi mega-cap dan saham pertumbuhan naik. Apple Inc, Nvidia Corp dan Amazon.com Inc menguat antara 1,2 persen dan 6,5 persen.

Microsoft Corp berakhir 1,2 persen lebih tinggi, meskipun menyerahkan beberapa keuntungan intraday setelah Komisi Perdagangan Federal mengajukan keluhan yang ditujukan untuk memblokir tawaran 69 miliar dolar AS raksasa teknologi itu untuk membeli Activision Blizzard Inc. Pembuat game "Call of Duty" itu ditutup 1,5 persen lebih rendah.

Pengecualian adalah indeks energi, tergelincir 0,5 persen, meskipun Exxon Mobil Corp naik 0,7 persen setelah mengumumkan akan memperluas program pembelian kembali sahamnya senilai 30 miliar dolar AS. Sektor ini berada di bawah tekanan dalam beberapa sesi terakhir karena harga komoditas tergelincir, dengan minyak mentah AS kini melayang mendekati levelnya pada awal 2022.

Baca juga: Saham Jerman hentikan rugi beruntun, indeks DAX 40 bangkit 0,02 persen

Sementara itu, Moderna Inc naik 3,2 persen setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengizinkan suntikan COVID-19 dari pembuat vaksin yang menargetkan subvarian virus corona asli dan Omicron untuk digunakan pada anak-anak berusia enam bulan.

Regulator juga menyetujui panduan serupa untuk sesama pembuat vaksin COVID Pfizer Inc, yang naik 3,1 persen dan mitranya BioNTech, yang sahamnya tercatat di AS melonjak 5,6 persen.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai10,07 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,90 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022