Denpasar (ANTARA) -
Kejuaraan sepak bola usia muda dengan tajuk Dream Comes True (DCT) KBPP Polri International Cup 2022 di Denpasar, Bali, 10-13 Desember diikuti tim dari enam negara meski jumlah tersebut jauh dari jumlah peserta yang diundang yakni 21 negara.

Ketua Umum Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Evita Nursanty selaku penyenggara kejuaraan di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Sabtu mengatakan ada beberapa hal sehingga banyak peserta yang dari berbagai negara yang tidak bisa hadir di Bali.

"Awalnya memang ada 21 negara dan 13 negara sudah nyatakan hadir. Namun, pada beberapa Minggu terakhir karena berbagai alasan internal dan pandemi COVID-19 beberapa negara membatalkan kedatangannya," katanya.

Baca juga: NYXS kirim 12 pemain U-12 ikuti turnamen di Barcelona
Baca juga: Dukung pembinaan, Sejuta Bola Superco untuk Indonesia diluncurkan

Kejuaraan sepak bola usia muda ini merupakan ajang tahunan yang dimulai sejak 2017 dan enam negara yang mengirimkan wakilnya adalah Vietnam, Malaysia, Thailand, Myanmar, Timor Leste dan tuan rumah Indonesia. Kategori yang dipertandingkan adalah U-10, U-11, U-12, U-13, dan U-14.

Khusus dari Indonesia ada 68 tim yang terlibat dan merupakan tim hasil seleksi di 17 provinsi yakni dari Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogjakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua, Maluku, Maluku Utara, Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua Barat.

"Kami sebagai organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan turut mengambil peran aktif di dalam mencapai generasi emas," kata Evita menambahkan.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bali Brigadir Jenderal Polisi Ketut Suardana berharap para pemain maupun seluruh pihak yang terlibat dalam kejuaraan menjunjung tinggi semangat persatuan dan solidaritas serta fair play.

"Saya ingin mengajak seluruh pihak yang terlibat menjadikan kejuaraan ini sebagai sarana untuk mengukir prestasi dan memperkokoh persatuan, solidaritas sekaligus membangun karakter pemuda Indonesia yang tertib dan patuh hukum," kata Ketut Suardana.

Selain itu, kata dia, pada skala nasional, ajang tersebut mampu membawa dampak besar bagi peningkatan prestasi para atlet dan menjaring atlet sepak bola yang melahirkan talenta baru di masa depan yang mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata internasional.

Baca juga: Indonesia bakal kirim dua tim ke Gothia Cup 2023
Baca juga: 25 tim ikuti Festival Sepakbola Usia Dini di Palembang

 

Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022