Bogor (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor di Jawa Barat bersiap menjadi rumah sakit tipe A yang berarti memiliki layanan lebih lengkap di antaranya memiliki dokter spesialis, penunjang medik spesialis, pelayanan medik spesialis lain dan pelayanan medik sub spesialis.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Bogor, Sabtu, mengatakan, pertimbangan naik dari tipe B ke tipe A dilihat dari beberapa aspek yang berkembang di rumah sakit yang dipimpinnya, antara lain fasilitas yang dimiliki, dokter spesial dan pasien asal daerah lain yang berobat ke sana.

Baca juga: Anggota DPRD Jabar beri opsi Pemkab Bogor jika tak sanggup biayai RSUD

Ia meminta agar jajaran RSUD Bogor menjalin koordinasi dan komunikasi bilateral dengan pihak-pihak terkait di sekitar RSUD Bogor, perangkat daerah terkait serta pihak lain. 

“Jika dipercepat maka kebijakan pimpinan akan berusaha untuk membantu dalam merealisasikannya," katanya.

Ia menginstruksikan agar potensi pendapatan selain bisnis utama RSUD Bogor sebaiknya dihilangkan untuk mendukung pengembangan layanan unggulan.

Baca juga: Pemkab Bogor siagakan empat RSUD untuk korban gempa Cianjur

Pilihan lain, potensi pendapatan lain tetap dilaksanakan dengan cara kolaborasi dengan mitra untuk mengelola di luar kawasan RSUD Bogor. Ia bilang, hal ini yang disebut terobosan atau inovasi bagian perjuangan RSUD untuk mencapai cita-citanya.

Ia optimistis dengan rencana pengembangan layanan RSUD Bogor dengan capaian yang ada dan melihat sarana prasarana, tenaga kesehatan serta manajemen yang semakin baik. Penambahan dan peningkatan SDM serta sarana prasarana menurutnya harus dipersiapkan.

Baca juga: Pelayanan pasien kanker pada pandemi COVID-19 tetap intensif

Menurutnya, dilihat dari jumlah pasien dari luar Bogor yang memanfaatkan layanan RSUD Bogor menandakan tidak adanya diskriminasi layanan yang diberikan.

Direktur Utama RSUD Bogor, Dr Ilham Chaidir, menambahkan dalam perjalanannya RSUD Bogor melayani banyak pasien, bahkan dari luar Bogor yang jumlahnya hampir sama.

Baca juga: Kemenkes didorong ikut bantu bangun RSUD di Bogor

Menurut data RSUD Bogor pada 2022, kata dia, jumlah kunjungan rawat inap pasien luar Kota Bogor melebihi pasien asal Bogor. Tepatnya di bulan Februari, April, Juni, Juli dan September.

Ia telah memaparkan rencana tersebut pada pertemuan yang dilaksanakan di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor, Rabu (7/12), sekaligus keunggulan RSUD Bogor dengan adanya perubahan dan perkembangan yang sedemikian pesatnya.

Baca juga: RSUD Bogor ekstra tenaga layani pasien DBD

Di antaranya peningkatan pasien yang lumayan tajam, peningkatan jumlah pasien dari luar Kota Bogor, seperti dari Kabupaten Bogor yang hampir jumlahnya hampir sama.

Ia menuturkan, jajaran RSUD Bogor ke depan akan mengupayakan beberapa program unggulan yang harus tercapai, seperti menjadi pusat kanker, kebugaran jantung, sentral kesehatan ibu anak, sentral ginjal urologi dan sentral stroke.

Baca juga: Bima Arya sebut ada dinamika pada pembangunan ruang rawat RSUD Bogor

“Selain peningkatan sarana prasarana dan fasilitas serta dari sisi SDM atau secara umum 6-M di antaranya men, money, match, material dan sebagainya, tentunya dibutuhkan strategi yang tajam," katanya.

Kata dia, untuk melaksanakan dan mewujudkannya dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah selaku pemilik RSUD Bogor.

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022