Harmoni antara masa lalu dan modernitas

Terletak di bagian timur Lithuania yang tak jauh dari perbatasan Belarus --negara yang selain Rusia saat ini amat tidak disukai umumnya warga Lithuania gara-gara perang di Ukraina--, Vilnius yang berpenduduk 544 ribu jiwa ini menjadi hub ekonomi dan budaya yang penting di Lithunia.

Vilnius juga menjadi persimpangan berbagai budaya sehingga corak budayanya dipengaruhi banyak budaya yang tidak saja kultur Lithuania sendiri, namun juga bangsa Jerman, Slavia, Yahudi, Tartar dan banyak lagi.

Itu pula yang membuat Vilnius terlihat dalam harmoni, bukan saja antar kebudayaan, namun juga antar era peradaban. Tak heran, kota ini juga menjadi tempat modernitas bersua dengan masa silam. Modernisme dan tradisionalisme rukun berdampingan di sini.

Di kota ini gedung-gedung kuno dan berdesain art deco bersanding rapi dengan gedung-gedung modern yang umumnya tak memiliki ornamen dan dekorasi apa-apa karena hanya ingin memaksimalkan fungsi, seperti terlihat di Hotel Loop yang menjadi tempat kami menginap selama di Lithuania.

Intinya, kota ini menyimpan kisah masa lalu yang pekat yang dilestarikan kuat-kuat oleh masyarakatnya, tetapi juga bersanding harmonis dengan kekinian dan visi yang menatap ke zaman kemudian.

Belakangan, berdasarkan obrolan dengan seorang mahasiswa Indonesia di Baltik dan berbagai referensi online, Lithuania adalah satu dari tiga negeri Baltik yang semuanya memeluk kuat-kuat teknologi dan memiliki ekosistem digital yang kuat yang bisa menjadi daya tarik untuk mereka yang ingin mendalami disiplin digital, baik dalam praktik maupun teori.
Hotel Loops yang berasitektur modern yang menomorsatukan fungsi dari pada ornamen dan dekorasi, di Vilnus, Lithuania, diambil gambarnya pada 10 Desember 2022. (ANTARA/Jafar Sidik)

Lalu, salah satu bagian dari masa lalu yang dilestarikan kuat-kuat oleh masyarakat Lithuania adalah Kota Tua Vilnius yang kaya rangkaian gereja nan indah yang beberapa di antaranya kadang sulit dibedakan dari masjid sampai orang mendapati tanda salib di bagian paling atasnya. Arsitektur gereja Kristen Ortodoks memang kadang mirip dengan masjid.

Tak cuma gereja, kota ini juga dipenuhi dengan bangunan-bangun bersejarah dan resto serta kafe yang sebagian besar berada di bagian paling eksotis di jalan-jalan menyerupai labirin atau lorong di antara gedung-gedung.

Salah satunya adalah sudut yang dulunya dihuni komunitas Yahudi dan sempat diubah menjadi ghetto semasa pendudukan Nazi Jerman. Tempat ini sampai sekarang dikenal dengan Jewish Quarter. Vilnius sendiri kadang disebut sebagai Yerusalem-nya Lithuania.

Dibalut nuansa bohemian yang tenang menghanyutkan, Vilnius adalah salah satu tujuan favorit wisatawan. Kota yang dialiri Sungai Vilnia dan Neris yang bermuara di Laut Baltik ini memang terlalu indah untuk dilewatkan.

Apalagi jika didatangi pada musim panas, ibu kota Lithuania berpenduduk 2,79 juta jiwa itu dipenuhi dengan permainan warna yang semarak nan menghidupkan.

Hanya karena musim dingin saja bangunan-bangunan unik bercat warna warni nan indah yang memuat jejak sejarah dan perjalanan budaya yang pekat ini tidak terekspos dengan paripurna.
Kastil Pulai Trakai di Trakai, 28 km arah barat Vilnius, Lithuania, pada 10 Desember 2022. (ANTARA/Jafar Sidik)



Baca juga: FL Technics dan posisi penting MRO dalam bisnis penerbangan
Baca juga: Rusia peringatkan anggota NATO Lithuania soal transit Kaliningrad


Selanjutnya: Sensasi wisata nan paripurna

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022