Sentani (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua terus berupaya untuk mewujudkan bumi 'Kenambai Umbai' tersebut bebas malaria pada 2030, salah satunya dengan terus dilakukan penemuan kasus malaria secara masif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie di Sentani, Senin, mengatakan pihaknya akan terus melakukan penemuan kasus malaria melalui gebrak siaga malaria (Siamal) yang melibatkan para kader malaria dan petugas puskesmas.

Menurut Khairul, saat ini pihaknya telah menemukan kasus malaria baru mencapai 20 ribu kasus dan jumlah itu diperkirakan akan bertambah menjadi 40 ribu kasus pada 2023.

"Hingga kini petugas siaga malaria masih terus berjalan target kami bisa menemukan 40 ribu kasus malaria. Jadi, jika penemuan kasus semakin tinggi maka akan ada penurunan," katanya.

Baca juga: Filariasis-malaria turun, Menkes beri penghargaan Kabupaten Jayapura

Baca juga: Kabupaten Jayapura Terus Berupaya Eliminasi Angka Malaria


Dia menjelaskan gebrak siaga malaria dilaksanakan sejak pencanangan pada Oktober 2022 dan ke depan akan terus dilakukan agar eliminasi malaria pada 2030 Papua khusus Kabupaten Jayapura bisa terwujud.

Dia mengungkapkan jika nantinya terjadi peningkatan kasus malaria di wilayah itu pihaknya langsung berupaya melaksanakan pencegahan mulai dari pengobatan, pengendalian lingkungan dan pengendalian vektor pada nyamuk.

"Memang kasus malaria akan terus meningkat karena petugas melakukan pencarian dalam waktu bersamaan tetapi kami berharap dengan begitu penularan bisa teratasi minimal bisa diobati dan kemungkinan penularan kecil terjadi," ujarnya.

Dia menambahkan pihaknya berharap dengan adanya gebrak siaga malaria di Kabupaten Jayapura maka penularan kasus tersebut diatasi dengan baik.*

Baca juga: Dinkes Jayapura ingatkan warga gunakan kelambu berinsektisida

Baca juga: Penyakit malaria di Jayapura mulai menurun

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022