Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menjalin kerja sama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan kearsipan dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

“Kerja sama ini meliputi tentang pembentukan lembaga kearsipan perguruan tinggi, pembentukan program studi kearsipan, implementasi pengelolaan arsip dinamis dan status berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” kata Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Kepala ANRI, Drs Imam Gunarto dengan dirinya di di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.

Ia menjelaskan kerja sama tersebut juga terkait pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia kearsipan, pelaksanaan program magang dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan kegiatan-kegiatan lain bidang kearsipan yang disepakati oleh para pihak.

"MoU ini sebagai payung kerja sama, ke depan MBKM dan kegiatan KPM Tematik juga akan fokus pada perbaiki arsip masyarakat dan gampong," katanya.

Kepala ANRI, Imam Gunarto berharap kerja sama yang dilakukan antara UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan ANRI dapat memberikan manfaat bagi sivitas akademika UIN Ar-Raniry secara khusus dan masyarakat Aceh pada umumnya.

"Kita berharap, UIN Ar-Raniry dan ANRI secara bersama-sama bisa memperbaiki kearsipan di lingkungan Ar-Raniry itu sendiri dan secara umum di Aceh," katanya.

Lebih lanjut, kata Imam Gunarto, setelah penandatangan MoU ini pihaknya bersama UIN Ar-Raniry Banda Aceh akan memulai persiapan terkait rencana pembukaan Prodi Kearsipan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Pada kegiatan ini, juga dilaksanakan kegiatan seminar internasional yang diselenggarakan oleh Arsip Nasional RI (ANRI) dengan mengusung tema Towards a Center for Pandemic and Disaster Archives: Lesson From the Tragedy of Aceh Tsunami for Knowledge and Documentary Heritage (Menuju Pusat Arsip Pandemi dan Kebencanaan: Pembelajaran dari Tragedi Tsunami Aceh untuk Ilmu Pengetahuan dan Warisan Dokumenter).

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Kepala ANRI Imam Gunarto, Rektor USK Marwan, Ketua Southeast Asia Regional Branch of the International Council on Archives (SARBICA) Julia Chee yang merupakan Kepala Arsip Nasional Singapura, Menteri PANRB periode 2011-2014 Azwar Abubakar, Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Akselerasi Pelayanan Publik Wanto Sugito, Pj. Wali Kota Lhokseumawe Imran, Analis Kebijakan Madya Kementerian PANRB Widaryati Hestiarsih, serta para delegasi SARBICA.

Baca juga: ANRI: 18 tahun tsunami Aceh telah menjadi warisan dokumenter
Baca juga: Arsip penanganan pandemi jadi warisan berharga


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022