Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menekankan pentingnya praktik gizi baik bagi anak dalam rangka mendukung program pembangunan sumber daya manusia.

"Praktik gizi baik serta pendidikan gizi berbasis sekolah dan keluarga sangat penting untuk mewujudkan generasi emas dan berkualitas," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto di Jakarta, Rabu.

Agus menambahkan, untuk meningkatkan praktik gizi baik dan implementasi perbaikan gizi pada anak diperlukan peran aktif dari berbagai pihak.

Peran seluruh kementerian dan lembaga, dunia usaha, dunia pendidikan, media massa hingga seluruh masyarakat, kata Agus, diperlukan untuk meningkatkan kebiasaan praktik gizi baik pada anak.

Baca juga: Menko PMK: Pemenuhan gizi balita kunci cegah stunting

"Peran multisektor bertujuan salah satunya untuk mendukung pola konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang baik di sekolah maupun di rumah," katanya.

Agus juga mengatakan bahwa tahap perkembangan anak khususnya dalam rentang usia sekolah dasar merupakan salah satu tahap perkembangan paling penting yang perlu mendapat perhatian.

"Pada tahapan ini aspek gizi menjadi kunci utama untuk mendukung perkembangan kognitif anak, sehingga berbagai upaya strategis terus dilakukan guna mencegah terjadinya malnutrisi," katanya.

Menurut data Riskesdas 2018, kata dia, diketahui bahwa 23,6 persen anak usia 5-12 tahun mengalami stunting, 9,2 persen kurang gizi, 10,8 persen mengalami kelebihan berat badan, dan 9,2 persen mengalami obesitas.

Baca juga: Kemenko PMK: Intervensi gizi penanganan stunting harus tepat sasaran

Hal tersebut, kata Agus, dikhawatirkan dapat mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembang anak yang merupakan generasi penerus bangsa sehingga pemerintah terus mengampanyekan pentingnya perilaku hidup sehat.

"Perilaku hidup sehat harus kita tekankan pada perkembangan anak, misalkan dimulai dari pola konsumsi, kebersihan hingga jajanan sekolah," katanya.

Untuk menjawab tantangan gizi bagi anak usia sekolah, kata dia, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis dan holistik, serta upaya kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

"Kemenko PMK terus mendorong sinergi dan kolaborasi seluruh pihak untuk dapat mendukung upaya pemenuhan gizi bagi anak hingga remaja," katanya.

Baca juga: Kemenkes lakukan pendekatan spesifik masalah gizi untuk tekan stunting

Kemenko PMK, kata dia, terus melaksanakan berbagai program strategis guna mendukung implementasi kebijakan mengenai pemenuhan gizi pada anak.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022