Jakarta (ANTARA) - Mitsubishi Power, merek solusi daya dari Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI), menerima pesanan unit untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 55 megawatt (MW) dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

PGE merupakan anak perusahaan energi panas bumi dari Pertamina New Renewable Energy (PNRE), yang merupakan anak perusahaan dari BUMN minyak dan gas Indonesia, PT Pertamina (Persero).

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, Presiden Direktur PT Mitsubishi Power Indonesia Kazuki Ishikura mengatakan pemesanan unit terdiri dari turbin uap, generator, dan peralatan terkait PLTP Lumut Balai Unit 2, Sumatera Selatan.

Kontrak turnkey untuk pengembangan pembangkit listrik di provinsi Sumatera Selatan Indonesia akan dilakukan bersama dengan Mitsubishi Corporation, perusahaan konstruksi Tiongkok SEPCO III Electric Power Construction Co., Ltd. (SEPCO III), serta perusahaan konstruksi dan teknik sipil besar lokal PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Operasi komersial dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024. Lokasi pembangunan PLTP Lumut Balai II berada sekitar 290 km arah barat daya kota Palembang di wilayah selatan Sumatera pada ketinggian kurang lebih 1.000 meter.

Proyek ini bertujuan untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan berkontribusi pada target pemerintah Indonesia untuk menggunakan sumber energi terbarukan pada 23 persen pasokan listrik negeri pada tahun 2025.

PGE telah memperoleh pinjaman yen (bantuan resmi untuk pembangunan) dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk melaksanakan proyek ini. Mitsubishi Power akan bertanggung jawab atas desain dasar fasilitas pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan akan memasok turbin uap, generator, dan peralatan aksesori utama lainnya.

Dengan memanfaatkan keahlian teknis dan pengetahuannya yang diperoleh dari pengalaman selama puluhan tahun sebagai Kontraktor Engineering, Procurement, and Construction (EPC), Mitsubishi Power juga akan mengirimkan teknisi guna memberikan panduan untuk pemasangan dan operasi uji coba.

Menurut Kazuki, Indonesia memiliki potensi tenaga panas bumi terbesar kedua di dunia dan merupakan sebuah kehormatan bagi pihaknya untuk turut serta dalam mendukung pembangkit listrik di seluruh Indonesia yang memanfaatkan potensi besar ini, mulai dari PLTP Darajat, PLTP Kamojang di Jawa Barat, dan PLTP Lumut Balai II.

"Kami merasa terhormat karena dipilih sebagai mitra terpercaya PGE untuk menyediakan listrik yang aman dan berkelanjutan ke jutaan orang di seluruh negeri, dan mewujudkan target energi terbarukan Indonesia," kata Kazuki.

Permintaan tenaga listrik di dalam negeri mulai meningkat dengan dimulainya kembali kegiatan ekonomi sejak pandemi COVID-19 dan PGE memusatkan upayanya untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi baru dan meningkatkan output.

Mitsubishi Power telah memasok secara total enam sistem untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia, dengan output gabungan sekitar 400 MW. Kontrak ini mencerminkan penghargaan tinggi atas pengalaman operasional, kemampuan teknis, dan kemampuan koordinasi EPC Mitsubishi Power.

Baca juga: Pertamina ungkap manfaat tersembunyi energi panas bumi

Baca juga: Pertamina NRE catatkan kinerja positif kelola bisnis energi bersih

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022