diharapkan menjadi stimulus di tengah perbaikan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Bank DKI memimpin sindikasi beberapa Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia (BPD-SI) untuk menyalurkan kredit senilai Rp1,5 triliun kepada PT Oki Pulp & Paper Mills.

"Kolaborasi BPD SI dalam penyaluran kredit sindikasi ini diharapkan menjadi stimulus di tengah perbaikan ekonomi yang tengah berlangsung," ujar Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis. 

Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi tersebut, dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (14/12) oleh Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI Herry Djufraini, bersama dengan Direktur PT Oki Pulp & Paper Mills Arman Sutedja, serta perwakilan dari BPD peserta kredit sindikasi lainnya.

Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI Herry Djufraini menjelaskan secara rinci bahwasanya Bank DKI menyalurkan porsi Rp425 miliar, Bank Jatim Rp300 miliar, Bank Sumut dan Bank Papua masing-masing Rp200 miliar, Bank Sulselbar dan Bank Kalsel masing-masing Rp100 miliar, Bank Kalteng Rp75 Miliar serta Bank NTT dan Bank Lampung masing-masing Rp50 miliar.

Baca juga: Bank DKI-RS Pelni kerja sama layanan perbankan hingga kesehatan

"Apresiasi kami kepada PT Oki Pulp & Paper Mills yang mampu melakukan inovasi dan tetap tumbuh di tengah tantangan perekonomian global serta tingkat kompetisi industri yang ketat," katanya. 

Sementara itu, Direktur PT Oki Pulp & Paper Mills Arman Sutedja menyampaikan apresiasinya atas dukungan para kreditur yang telah memberikan kepercayaan kepada PT Oki Pulp and Paper Mills sebagai mitra bisnis yang tumbuh dan berkembang dalam menjalankan bisnis jangka panjang.

"Kami harapkan kerja sama yang terjalin antara PT Oki Pulp and Paper dan Grup Sinarmas bersama seluruh BPD, tidak hanya berhenti di sini, melainkan dapat terjalin secara berkelanjutan," kata Arman. 

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi mengatakan bahwa penandatanganan kredit sindikasi ini menambah panjang portofolio Bank DKI dalam memimpin kredit sindikasi, sebagaimana terakhir Bank DKI juga berperan sebagai Mandated Lead Arranger kredit sindikasi untuk BFI Finance senilai Rp1,6 triliun.

Baca juga: Bank DKI fasilitasi rekening karyawan PAM Jaya eks Aetra dan Palyja

"Hal ini menjadi penanda bahwa Bank DKI semakin dipercaya dan terbuka dengan kolaborasi dalam skala yang lebih luas lagi," kata Arie.

Selain sebagai pemimpin sindikasi, Bank DKI juga diketahui berperan sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Escrow bersama delapan BPD lainnya, yakni Bank Jatim, Bank Sumut, Bank Papua, Bank Sulselbar, Bank Kalsel, Bank Kalteng, Bank NTT dan Bank Lampung.

Sebelumnya, sepanjang 2022, Bank DKI terus melakukan peningkatan bisnis yang ekpansif yang ditunjukkan dengan berhasilnya Bank DKI membukukan kinerja yang positif terutama dalam hal pertumbuhan kredit.

Tercatat, pada kuartal III/2022, Bank DKI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,82 persen secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp36,9 triliun di September 2021, menjadi Rp46,7 triliun pada September 2022.

Baca juga: Bank DKI torehkan kinerja positif hasil adaptasi selama pandemi

Pertumbuhan kredit tersebut turut mendorong pertumbuhan laba bersih Bank DKI sebesar 28,83 persen secara tahunan (YoY), dari semula sebesar Rp564 miliar pada September 2021, menjadi sebesar Rp726 miliar pada September 2022.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022