Jakarta (ANTARA) - Bintang Prancis Ousmane Dembele mengaku tak terhanyut oleh impian Lionel Messi memenangkan final Piala Dunia antara Argentina dan Prancis karena Prancis sendiri yang juara bertahan ingin tetap juara dunia.

Final ini adalah kesempatan terakhir Messi yang sudah berusia 35 tahun, untuk menjuarai turnamen terbesar sepak bola yang tak pernah dia juarai.

"Bersama karir hebat yang dia miliki, akan bagus seandainya dia juga menjuarai Piala Dunia, masalahnya kami juga ingin menjuarainya lagi," kata Dembele yang bermain bersama Messi selama empat tahun di Barcelona, kepada wartawan seperti dikutip AFP, Sabtu.

"Kami semua Prancis, kami berjuang demi negara kami, demi tim kami, untuk menuntaskan pekerjaan setelah semua yang sudah kami lakukan hingga sampai ke sini," kata Dembele lagi.

Baca juga: Lionel Messi: ini adalah Piala Dunia terakhir saya
Baca juga: Pasar taruhan harapkan Kylian Mbappe sisihkan Lionel Messi

"Memang benar ini trofi yang dia dambakan, tapi kami juga berada di sini demi membuat negara kami bangga. Saya harap Prancis menjuarainya."

Penyerang berusia 25 tahun itu sudah menjadi pemain penting Prancis yang selalu diturunkan sebagai starter kecuali saat kalah dari Tunisia dalam pertandingan fase grup terakhir.

Ini perubahan nasib jika dibandingkan dengan Piala Dunia 2018 ketika dia hanya bermain selama dua menit dalam fase knockout dan bahkan sama sekali tidak diturunkan kala Les Bleus mengalahkan Belgia dalam semifinal dan kemudian Kroasia dalam final.

Sejak itu skuad Prancis berubah banyak setidaknya karena N'Golo Kante, Paul Pogba dan Lucas Hernandez absen karena cedera.

Namun Dembele menyebut pengalaman meraih trofi terakhir kali membuat suasana hati dalam kubu Prancis sangat berbeda.

"Kali ini kami memiliki atmosfer yang luar biasa. Kini jauh lebih tenang. Saat 2018 kami sedikit lebih gembira setelah mengalahkan Belgia dalam semifinal. Kali ini pikiran kami langsung tertuju ke hari Minggu."

Baca juga: Tiga pemain Prancis sakit jelang final Piala Dunia 2022

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022