Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue, Aceh, mengatakan sebanyak 128 keluarga terdampak banjir yang menggenangi puluhan rumah akibat hujan lebat yang mengguyur kabupaten kepulauan tersebut

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue Zulfadli di Simeulue, Minggu, mengatakan seratusan keluarga yang terdampak banjir tersebut merupakan warga Desa Leubang Hulu, Kecamatan Teupah Barat.

"Hujan lebat yang terjadi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan puluhan rumah di Desa Leubang Hulu, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue direndam banjir. Sebanyak 128 keluarga terdampak bencana tersebut," katanya.

Baca juga: Delapan desa di Pulau Simeulue terendam banjir

Zulfadli mengatakan ketinggian banjir yang melanda wilayah tersebut mencapai 80 centimeter. Banjir tidak hanya merendam rumah penduduk, tetapi juga fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan badan jalan.

"Banjir juga merendam persawahan dan perkebunan serta memutuskan akses warga dari dan ke daerah tersebut. Hingga kini, belum ada warga yang mengungsi. Warga masih bertahan di rumah masing-masing," katanya.

Selain di Desa Leubang Hulu, kata Zulfadli, banjir juga terjadi di Desa Abail, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue. Namun, banjir hanya merendam jalan raya hingga tidak dapat dilewati.

"Untuk membantu warga melintas, tim BPBD Simeulue dibantu pihak terkait menyediakan perahu karet. Selain itu, warga desa membuat rakit membantu masyarakat yang melintas," katanya.

Baca juga: Persoalan hulu belum tertangani jadi pemicu banjir Aceh

Zulfadli mengatakan tim BPBD Kabupaten Simeulue juga sudah diturunkan ke lokasi banjir untuk menyalurkan bantuan masa panik, mendata masyarakat terdampak, serta menilai kerugian akibat musibah ini.

"Tim juga bersiaga membantu masyarakat yang membutuhkan evakuasi. Kami juga sudah menyiapkan kebutuhan masa panik seperti dapur umum, dan tenda pengungsian," katanya.

Sebelumnya, kata Zulfadli, BPBD mengimbau masyarakat di Kabupaten Simeulue mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana alam.

"Berdasarkan peringatan dini BMKG, ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di beberapa wilayah di Kabupaten Simeulue hingga beberapa hari ke depan," katanya.

Baca juga: BMKG: Tujuh kabupaten/kota di Aceh berstatus siaga banjir

Zulfadli mengatakan hujan lebat disertai angin kencang tersebut berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

"Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana serta pesisir pantai dan pegunungan diimbau meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022