Suasana pesta kembang api saat upacara penutupan Piala Dunia Qatar 2022 yang digelar sebelum partai final antara Argentina melawan Prancis di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bernadet Szabo/wsj.


Penuhi janji

Sementara bagi Qatar yang kaya raya dan sudah membenamkan dana 200 miliar dolar AS untuk proyek-proyek infrastruktur Piala Dunia, sukses menyelenggarakan turnamen ini menjadi pintu untuk hadirnya kepercayaan internasional lebih luas lagi bahwa Qatar adalah tempat andal untuk acara-acara global apa pun.

Sebenarnya sebelum Piala Dunia 2022 pun pemasok gas alam terkemuka di dunia ini aktif menjadikan diri mereka sebagai tempat mediasi global seperti sudah mereka lakukan dalam kaitannya dengan Afghanistan.

Selama sebelum kickoff Piala Dunia 2022 negara ini memang dikritik atas perlakuannya terhadap pekerja migran yang dinilai bekerja dalam kondisi kerja yang buruk.

Tetapi kritik malah mendorong Qatar serius mereformasi aturan ketenagakerjaan sehingga tudingan iklim kerja yang buruk tak terjadi lagi di kemudian hari.

Reformasi tersebut dan sukses Piala Dunia 2022, mungkin tak mengubah pandangan sejumlah negara yang tetap melihat Qatar dari kaca mata negatif.

Tetapi Asia, Afrika, dan dunia Arab lainnya, bahkan beberapa bagian Eropa, berpandangan positif kepada Qatar.

Hanya segelintir negara yang tetap mengkritik Qatar. Sebaliknya bagian terbesar dunia takjub kepada cara Qatar menyelenggarakan turnamen terbesar kedua sejagat setelah Olimpiade ini dan berhasil.

Wajar jika Sheikh Tamim bin Hamad Al-Than, penguasa Qatar yang memiliki klub Paris Saint Germain yang menjadi tempat bermain dua pemain terbaik Piala Dunia 2022 Lionel Messi dan Kylian Mbappe, menyatakan Qatar telah memenuhi janji menyelenggarakan turnamen terbesar.

Kenyataannya, turnamen ini mungkin yang terbaik dibandingkan dengan turnamen-turnamen Piala Dunia sebelumnya.

Bukan hanya dari aspek sepak bola, namun juga dari caranya dalam membuka mata dunia melihat bagian-bagian dunia lainnya yang sebelum ini dianggap tidak begitu positif, termasuk Maroko dan Qatar.

Atas alasan ini pula Piala Dunia 2022 adalah bukan semata sukses sepak bola, tetapi juga sukses diplomasi untuk Qatar dan Maroko.

Baca juga: Dari Tenda Suku Badawi, Piala Dunia 2022 resmi dibuka
Baca juga: Selamat tinggal Qatar, sampai jumpa Amerika Utara

Copyright © ANTARA 2022