Denpasar (ANTARA) - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya menyebut selama ini partisipasi masyarakat khususnya di Bali dalam berpartisipasi di pemutakhiran data masih kurang.

"Masyarakat selama ini minim partisipasinya dalam pemutakhiran data, kebanyakan partisipasinya di kampanye karena sangat menarik, tentu partisipasinya kita harapkan di pemungutan suara, tapi kita berharap juga pemilih itu mau berpartisipasi di pemutakhiran data," kata dia di Denpasar, Selasa.

Dalam kegiatan sosialisasi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyusunan Daftar Pemilih dalam Penyelenggaraan Pemilu dan Sistem Informasi Data Pemilih itu, Ngurah menyampaikan bahwa belum ada laporan terkait kesalahan data.

Ia menjelaskan bahwa umumnya masyarakat yang telah memeriksa datanya dalam portal cekdptonline.kpu.go.id tak menemukan kesalahan, namun tak menutup kemungkinan bagi masyarakat lainnya yang tak memeriksa datanya terdapat kekeliruan.

"Mungkin sampelnya (yang sudah memeriksa, Red) tidak banyak, cuma beberapa ribu orang. Tapi kalau semua masyarakat Bali berpartisipasi untuk pemutakhiran data ini bisa jadi ada potensi salah, walaupun harapan kita tidak ada karena sudah kita sinkronisasi dengan dukcapil," ujarnya.

Komisioner KPU Bali itu menyampaikan, dalam portal Cek DPT Online sendiri terdapat bagan data diri pemilih seperti nama, jenis kelamin, NIK, NKK, dan TPS yang dapat dikoreksi apabila terdapat kesalahan.

"Ini bisa cek di mana saja sepanjang ada gadget dan internet, tidak perlu menunggu dengan datang ke KPU atau kantor desa karena dari rumah pun bisa," kata dia.

Selain itu, perbaikan terhadap data pemilih yang telah meninggal dunia juga dapat dikoreksi melalui portal tersebut kata dia. Nantinya, perbaikan dari masyarakat akan diterima sebagai masukan untuk kemudian disesuaikan dengan KPU dan dukcapil.

"Mengecek tidak terbatas bisa dari sekarang. Untuk Cek DPT Online saya harap masyarakat terutama di Bali meluangkan waktunya 3 menit saja cek dirinya apakah sudah terdaftar belum untuk Pemilu 2024," ujar Ngurah.

Selain meminta partisipasi masyarakat dalam pemutakhiran data, KPU Bali dalam sosialisasinya juga menyampaikan upaya KPU kabupaten/kota dalam memberikan layanan kepada seluruh masyarakat yang memenuhi syarat agar dapat mencoblos di hari pemungutan suara.

"Kami ingin Pemilu 2024 semua masyarakat yang memenuhi syarat bisa datang ke tempat pemungutan suara tidak ada kendala, supaya partisipasi naik, hasilnya juga bagus terkait dengan legitimasi," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut pihaknya melakukan koordinasi dengan KPU Kabupaten/Kota se-Bali terkait kesiapan pembentukan tempat pemungutan suara khusus di sejumlah lokasi.

"Ini untuk menjembatani dan melayani warga negara yang kira-kira di hari pemungutan suara dia tidak bisa menggunakan hak pilihnya di daerah asal sesuai dengan KTP elektronik," jelasnya.

Proses pembentukan tempat pemungutan suara khusus itu kata dia akan berlangsung sekitar 6 bulan mendatang, di mana beberapa lokasi yang telah dijajaki untuk dilakukan komunikasi adalah perguruan tinggi, panti rehabilitasi, hingga daerah rawan konflik dan bencana.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022