dana itu digunakan untuk membangun kios, timbangan digital, jalan, mushalla dan lainnya
Agam, Sumbar (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengusulkan renovasi dan pembangunan Pasar Ternak Lubukbasung senilai Rp6,6 miliar ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk memberikan kenyamanan kepada para pedagang dan pengunjung pasar.
 
Kepala Dinas Pertanian Agam, Afniwirman di Lubukbasung, Selasa, mengatakan dana itu digunakan untuk membangun kios, timbangan digital, jalan, mushalla dan lainnya.
 
"Kami juga memperbaiki dan menambah los di pasar ternak itu," katanya.
 
Ia mengatakan proposal untuk renovasi pasar itu telah disampaikan ke Kementerian Pertanian beberapa bulan lalu namun saat ini belum ada kepastian.
 
Sebelumnya Wakil Menteri Pertanian sudah menyepakati pembangunan pasar tersebut dan meminta proposal diajukan melalui sistem e-proposal. Namun sistim e-proposal tersebut masih tertutup.
 
"Apabila sudah terbuka maka bakal kita ajukan dan masih ada waktu sampai Maret 2023," katanya.

Baca juga: Pemkab Agam bakal bentuk BUMD pasarkan produk UMKM pada 2022

Baca juga: APBD Perubahan Agam 2021 mengalami defisit capai Rp68,93 miliar
 
Ia mengakui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Agam sangat terbatas, sehingga renovasi dan pembangunan itu butuh dukungan dari pusat.
 
Dengan kondisi itu, ia berusaha semaksimal mungkin agar pasar itu bisa dibangun menggunakan dana APBN dengan cara melakukan pendekatan ke Kementerian Pertanian dan DPR-RI.
 
"Saya telah membicarakan dengan Anggota DPR-RI dan ia siap membantu. Apabila tidak terealisasi pada tahun ini maka akan saya usulkan pada akhir 2023 untuk anggaran 2024," katanya.
 
Ia fokus dan komit dalam merenovasi dan membangun pasar itu, karena kondisi pasar tidak layak, sehingga pembeli enggan datang ke pasar seperti pengalaman Idul Adha sebelumnya, dimana ibu-ibu ada berkeinginan ke pasar tersebut.
 
Dengan kondisi itu, tidak ada ibu-ibu yang berkunjung ke pasar untuk membeli ternak.
 
Selain itu, pasar ternak tersebut merupakan pasar regional dengan arti para pedagang berasal dari kabupaten dan kota di Sumbar. Bahkan pedagang ternak dari Sumatera Utara dan Bengkulu.
 
"Atas dasar itu, kami fokus merenovasi pasar tersebut," katanya.

Baca juga: Gairah investasi saham kaum milenial Sumbar

Baca juga: Padang Pariaman tutup dua pasar ternak antisipasi penyebaran PMK
 
 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022