Separuh badan jalan trans Sulawesi di Desa Temmerodo Kabupaten Majene yang menghubungkan dengan Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar tampak jatuh ke laut
Mamuju (ANTARA) - Jalan trans Sulawesi di pesisir Desa Tammerodo Kecamatan Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat rusak akibat diterjang gelombang pasang dari Perairan Sulawesi.

Separuh badan jalan trans Sulawesi di Desa Temmerodo Kabupaten Majene yang menghubungkan dengan Kota Mamuju ibukota Provinsi Sulbar tampak jatuh ke laut setelah dirusak gelombang pasang di Majene, Selasa.

Jalan tersebut mengalami abrasi sehingga jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan secara berpapasan, dan jalan itu hanya bisa dilalui satu jalur untuk kendaraan yang melintas.

"Masyarakat diminta berhati-hati melintasi jalan tersebut, meskipun telah diberikan tanda bahwa separuh badan jalan tersebut mengalami longsor setelah gelombang pasang terus melanda pesisir Majene," kata Hermadi salah seorang warga di Majene.

Ia mengatakan, untuk melalui jalur itu diberlakukan antrian sehingga kondisi tersebut cukup menghambat perjalanan dari Majene menuju Kota Mamuju.

Apalagi kata dia, sejumlah daerah lainnya dijalur trans Sulawesi Majene menuju juga mengalami kerusakan yakni di jalur trans Sulawesi Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene.

Ia meminta pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut agar dapat kembali dilakuk masyarakat pengguna jalan dengan lancar.

Sementara Balai Pemeliharaan Jalan Nasional(BPJN) Sulbar menyampaikan, jalan yang rusak akibat gelombang pasang tersebut sementara dilakukan perbaikan agar dapat dilalui pengguna jalan.

Kepala BPJN Sulbar Sjofva Rosliansyah mengatakan jalan tersebut akan dilakukan perbaikan dengan membangun dinding penahan ombak dan batu gajah agar kembali jalan tersebut dapat dilalui dengan lancar oleh masyarakat.
Baca juga: Jalan Transsulawesi Majene ditutup akibat ambles
Baca juga: Kementerian PUPR buka jalan Trans Sulawesi Majene-Mamuju pascalongsor
Baca juga: Longsor kembali putus jalur trans Sulawesi Majene-Mamuju

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022