New York (ANTARA) - Saham Tesla Inc anjlok 11,4 persen pada Selasa (27/12/2022) menyusul laporan Reuters bahwa Tesla berencana untuk menjalankan pengurangan jadwal produksi pada Januari di pabrik Shanghai yang memicu kekhawatiran penurunan permintaan di pasar mobil terbesar di dunia itu.

Saham Tesla yang jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua tahun dan mengalami hari terburuk dalam delapan bulan, merupakan hambatan terbesar pada indeks acuan S&P 500 dan Indeks Nasdaq yang padat teknologi.

Ekuitas perusahaan tersebut telah kehilangan lebih dari setengah nilainya sejak awal Oktober karena investor khawatir bahwa Twitter mengambil banyak waktu Kepala Eksekutif (CEO) Elon Musk sambil mencemaskan penjualan sahamnya di pembuat mobil listrik itu.

Baca juga: Wall Street beragam, Indeks Nasdaq jatuh 144,64 poin

Pemotongan produksi pembuat mobil paling berharga di dunia di pabrik Shanghai terjadi di tengah meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 di negara tersebut.

"Tidak diragukan lagi ada ketakutan permintaan," kata Ketua Great Hill Capital, Thomas Hayes, mengutip perkiraan pengiriman yang dipotong dari rival China Nio Inc di pasar utama.

Hayes juga menambahkan bahwa saham Tesla menghadapi "badai sempurna" dari suku bunga tinggi, penjualan rugi pajak, dan penjualan saham oleh beberapa dana yang memegang sejumlah besar saham Tesla.

Baca juga: Elon Musk tak akan jual lebih banyak saham Tesla selama dua tahun

Penjualan rugi pajak adalah ketika investor menjual aset dengan kerugian modal untuk menurunkan atau menghilangkan keuntungan modal yang direalisasikan oleh investasi lain, untuk tujuan pajak penghasilan.

Sementara itu analisis Reuters menunjukkan bahwa harga mobil bekas Tesla turun lebih cepat daripada harga mobil buatan lainnya, membebani permintaan kendaraan baru perusahaan yang keluar dari jalur perakitan.

Baca juga: Elon Musk menguangkan lagi 3,6 miliar dolar AS saham Tesla

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022