Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar mengemukakan kekebalan tubuh masyarakat perlu diprioritaskan sebagai strategi transisi dari pandemi ke endemi COVID-19.

"Bersiap untuk transisi dari pandemi ke endemi tentu boleh saja dilakukan, mengingat kondisi pandemi yang perlahan membaik meskipun belum selesai," kata Ardiansyah Bahar di Jakarta, Rabu.

Meski secara perlahan pembatasan sosial dihapus oleh pemerintah, kata Ardiansyah, program vaksinasi booster harus tetap berjalan.

Meski pada akhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut, kewaspadaan terhadap adanya lonjakan kasus harus tetap diperhatikan.

Ardiansyah mengatakan, masyarakat yang sakit dan dicurigai menderita COVID-19 harus secara sadar untuk memeriksakan dirinya di fasilitas pelayanan kesehatan.

Selain itu, masyarakat juga harus disiapkan dalam proses transisi dengan edukasi terkait strategi yang dijalankan pemerintah untuk tetap mengendalikan pandemi hingga kasus terendah.

"Masyarakat harus menjadi subjek dalam kebijakan transisi ini, bukan hanya sekedar objek," katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai mengurangi operasional di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet. Saat ini tersisa Tower 6 RSDC Wisma Atlet yang masih merawat pasien COVID-19.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Suharyanto mengakui hal itu terkait proses transisi ke endemi COVID-19 di Indonesia.

"Itu juga sebagai salah satu antisipasi atau langkah yang kami lakukan apabila disampaikan transisi dilakukan dari pandemi menjadi endemi," katanya.
​​​​​​
​​​​​​Baca juga: Prokes dan vaksinasi tak boleh kendur bila PPKM dihentikan
Baca juga: Penerima dosis ketiga di Indonesia capai 68,39 juta orang

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022