Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, Papua mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tetap waspada menyusul gempa magnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah itu, Selasa pukul 21.55 WIT.

"Dari informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami," kata Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid kepada Antara di Jayapura, Selasa.

Menurut Asep, terkait dengan adanya berita yang beredar bahwa air laut yang surut setelah terjadi gempa di wilayah pesisir Kota Jayapura merupakan kondisi air laut menuju puncak surut air laut pada 3 Januari 2022 pukul 23.00 WIT dengan ketinggian 0.2 meter.

"Setelah itu kondisi air laut akan naik menuju puncak pada 4 Januari 2023 pukul 07.00 WIT dengan ketinggian 1.2 meter," ujarnya.

Baca juga: BMKG: Gempa magnitudo 5,2 dirasakan di Kota dan Kabupaten Jayapura

Baca juga: BMKG: Gempa bumi M5,2 Jayapura akibat adanya aktivitas subduksi


Dia menjelaskan kondisi surut permukaan air laut di Kota Jayapura saat ini dipengaruhi kondisi gravitasi yang mengikuti pola pasang surut air laut.

"Sehingga kejadian surutnya air laut bukan dikarenakan akibat aktivitas dari gempa bumi," katanya lagi.

Gempa magnitudo 5,2 membuat warga di Kota Jayapura panik bahkan pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura diamankan ke luar gedung.

Dia menambahkan terkiat itu pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Jayapura tetap waspada terhadap gempa susulan serta menghindari dari bangunan yang rentan akibat gempa.

"Namun, juga selalu mengikuti informasi gempa melalui website resmi BMKG atau kepada BPBD Kota Jayapura maupun Provinsi Papua," ujarnya lagi.*

Baca juga: BMKG catat 145 kali gempa susulan di Jayapura

Baca juga: BMKG sebut 71 gempa susulan landa Jayapura

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023