Guayaquil, Ekuador (ANTARA) - Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengatakan pada Selasa (3/1/2023) bahwa negara itu telah menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan China, sebuah kesepakatan yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan mendorong pertumbuhan di sektor industri negara Amerika Selatan itu.

"Kabar baik untuk memulai 2023. Negosiasi antara China dan Ekuador telah berhasil diselesaikan," cuit Lasso.

Dengan kesepakatan itu, ekspor Ekuador akan memiliki akses istimewa ke China, dan pabrikan negara Amerika Selatan itu akan dapat memperoleh mesin dan input dengan biaya lebih rendah, tambah Lasso.

"Perjanjian perdagangan ini akan memungkinkan akses istimewa untuk 99 persen ekspor Ekuador saat ini ke China, terutama produk pertanian dan agroindustri seperti udang, pisang, mawar dan bunga, kakao, kopi," kata kementerian produksi Ekuador dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Presiden Ekuador: Modernisasi China tingkatkan kerja sama global

Ekuador memulai negosiasinya dengan Beijing pada Februari 2022.

Lasso sebelumnya mengatakan kesepakatan itu akan mengamankan tambahan 1 miliar dolar AS ekspor Ekuador ke China. Dia tidak menawarkan angka terbaru pada Selasa (3/1/2023).

Antara Januari dan Oktober 2022, ekspor nonmigas Ekuador ke China mencapai 4,9 miliar dolar AS, angka yang lebih tinggi daripada negara lain yang melakukan bisnis ekspor dengan Ekuador.

Tahun lalu Ekuador mencapai kesepakatan untuk merestrukturisasi utangnya dengan bank-bank China, memberikan keringanan senilai sekitar 1,4 miliar dolar AS hingga 2025.

Baca juga: Presiden Ekuador upayakan ubah konstitusi perangi perdagangan narkoba

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023