Jakarta (ANTARA) - Dua bintang utama yang memerankan karakter sebagai sepasang kekasih dalam film "Romeo and Juliet" (1968) menggugat Paramount Pictures atas dugaan pelecehan anak terkait dengan adegan telanjang singkat di film tersebut, menurut keterangan dari pengacara yang mewakili aktor pada Selasa (3/1) waktu setempat.

Mengutip laporan AFP yang disiarkan Rabu, Olivia Hussey saat itu masih berusia 15 tahun dan Leonard Whiting berusia 16 tahun ketika keduanya membintangi film pemenang Oscar itu dengan cerita yang diadaptasi dari karya William Shakespeare.

Baca juga: Enam studio film Hollywood gugat Megaupload

Kedua bintang itu, yang kini berusia 70-an, mengklaim dalam gugatan yang diajukan di Santa Monica minggu lalu bahwa adegan telanjang di dalam kamar tidur merupakan eksploitasi seksual yang dilakukan oleh studio film Paramount. Menurut mereka, rumah produksi itu bersalah karena telah mendistribusikan gambar telanjang remaja.

Dokumen gugatan juga menyebutkan bahwa sutradara Franco Zeffirelli, yang telah meninggal pada 2019, awalnya pada saat itu meyakinkan kedua aktor bahwa tidak akan ada ketelanjangan yang sebenarnya karena mereka akan mengenakan pakaian berwarna kulit.

Namun, pada pagi hari sebelum pengambilan gambar, sutradara mengatakan kepada Whiting, pemeran Romeo, dan Hussey, pemeran Juliet, bahwa mereka hanya akan mengenakan body makeup, dan meyakinkan bahwa kamera akan diatur sehingga tidak akan menunjukkan tubuh telanjang. Mereka direkam dalam keadaan telanjang tanpa sepengetahuan para aktor, melanggar hukum federal dan California terkait hal tidak senonoh dan eksploitasi anak.

Sutradara mengatakan bahwa mereka harus berakting bugil atau "film akan gagal" dan karier mereka terganggu. Para aktor kala itu percaya mereka tak punya pilihan lain.

Bokong Whiting dan dada Hussey sekilas terlihat di adegan tersebut.

"Tergugat tidak jujur ​​dan diam-diam memfilmkan anak-anak di bawah umur yang telanjang atau sebagian telanjang tanpa sepengetahuan mereka, yang melanggar undang-undang negara bagian dan federal yang mengatur ketidaksenonohan dan eksploitasi anak di bawah umur untuk mendapatkan keuntungan," kata gugatan itu.

Dalam gugatan itu dikatakan bahwa mengingat penderitaan dan pendapatan yang diterima film sejak tayang, maka para aktor mengklaim ganti rugi ratusan juta dolar dengan menyebutkan bahwa kedua pemeran utama telah menderita tekanan mental dan emosional dalam lima setengah dekade sejak film tersebut dirilis dan bahwa keduanya hanya mendapatkan kesuksesan profesional yang terbatas setelah film dirilis.

Solomon Gresen, yang mewakili para aktor, menegaskan bahwa gambar adegan telanjang yang menampilkan anak di bawah umur tidak boleh ditoleransi dan harus dilarang. Sementara itu hingga saat ini pihak Paramount belum berkomentar mengenai gugatan tersebut kepada media.

Film, dan lagu tema, menjadi populer saat itu dan ditelah ditonton oleh beberapa generasi siswa SMA yang mempelajari drama Shakespeare itu.

Pengajuan pengadilan mengatakan Hussey dan Whiting telah menderita secara emosional dan mental selama beberapa dekade, dan karier mereka tidak sesukses film tersebut.

Baca juga: Perusahaan Tiongkok gugat produser film Transformers

Baca juga: Penanggung jawab senjata film Alec Baldwin gugat pemasok properti

Baca juga: Pencipta "Sesame Street" gugat distributor film "Happytime Murders"

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa & Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023