3. Produk hanya efektif jika wajah terasa kencang setelah digunakan

No pain, no gain tidak berlaku untuk perawatan kulit, menurut dokter kulit Audrey Kunin.

"Ketika kulit terbakar atau teriritasi oleh bahan perawatan kulit, itu mengganggu mantel asam pelindung kulit, yang dapat menyebabkan kepekaan kulit lebih lanjut dan bahkan infeksi kulit," jelas dia.

Tetapi, asam tertentu dan retinoid dapat menghasilkan sedikit sensasi terbakar atau reaksi pengelupasan sampai kulit menyesuaikan diri, menurut Hu.

“Secara umum, gejala ini mereda saat pergantian sel diseimbangkan kembali oleh bahan aktif,” kata Hu.

Jika seseorang tidak yakin apakah reaksi kulitnya terhadap suatu produk normal atau tidak, hubungi dokter kulit sebelum melanjutkan penggunaan.

Baca juga: Dokter ungkap pentingnya antioksidan untuk kulit wajah

Baca juga: Dokter: Perawatan kulit luar harus konsisten


4. Mencuci muka dengan sabun dan air sudah cukup

Dokter kulit di New York City Rachel Nazarian mengatakan sabun batangan biasa dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi. Menurut dia, sabun ini akan menghilangkan minyak alami, mengganggu pH kulit dan merusak penghalang kulit.

Sebaiknya, basuh kulit dengan pembersih lembut dan bebas pewangi yang menawarkan pembersihan mendalam dan sesuai dengan keunikan kulit masing-masing.

5. Menggosok dengan sikat pembersih adalah cara terbaik

Berlawanan dengan kepercayaan umum, menggosok dengan waslap atau alat mekanis tidak akan menghilangkan minyak atau polimer rias pada permukaan kulit.

"Seiring waktu, kulit Anda merespons pengelupasan mekanis yang agresif dengan memproduksi lebih banyak minyak, yang dapat menyebabkan penyumbatan," kata Hu.

Penggosok mekanis bahkan dapat menyebabkan celah mikroskopis pada kulit yang dapat meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi kulit. Hu merekomendasikan orang-orang menggunakan kain yang lembut atau pembersih pengelupas yang lembut.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023